ADS

Konsultan Umkm Perlu Berguru Bisnis ?

Memberikan konsultasi bisnis kepada UMKM
Pertanyaan di atas justru seringkali disampaikan oleh para pelaku UMKM kepada saya, dan saya pun harus hati-hati dalam menjawabnya alasannya ialah bisa sangat tidak aman jikalau saya terlalu gabah menjawabnya. Setiap sudut pandang akan menghasilkan potret yang berbeda, nah potret apa yang anda inginkan?

Idealnya memang seorang konsultan UMKM memang berawal dari praktisi bisnis biar mereka sedikit banyak tahu bagaimana "sulit"-nya memulai sebuah perjuangan dan bagaimana mengatasinya. Tetapi di sisi lain, konsultan itu sendiri ialah sebuah profesi yang bisa menjadi bisnis. Mereka menjadi konsultan bisa berarti mereka mengawali sebuah bisnis, selama mereka bisa menjadi dapat berdiri diatas kaki sendiri dan bisa menyebarkan bisnisnya sesuai dengan kaidah entrepreneurship.

Nah, ketika cara pandang yang kedua ini saya sampaikan kepada teman-teman UMKM dan saya lanjutkan pertanayaan dengan: "Letika nanti para konsultan ini menjadi profesional dan menerapkan tarif, apakah para pelaku UMKM bersedia membayarnya?" He-He ....Jika memang para pelaku UMKM siap memperlihatkan peluang mereka menjadi entrepreneuship kepada para konsultan ini, maka dengan bahagia hati saya akan menghimbau teman-teman konsultan UMKM untuk memulai bisnis ini secara profesional sehingga mereka bisa menjadi bab yang semakin penting dalam pembinaan UMKM di Indonesia ini.
 
Ternyata pertanyaan-pertanyaan di atas disampaikan oleh para pelaku UMKM untuk "menguji" para konsultan UMKM di "jalur" mereka, mereka ingin melihat apakah para konsultan juga bisa menjalankan bisnis yang mereka lakukan. Bukan alasannya ialah saya ingin membela profesi konsultan, tetapi saya cuma ingin mengingatkan teman-teman UMKM bahwa bisnis harus sesuai dengan potensi, minat dan aksara yang dimiliki oleh seseorang, tidak semua bisnis bisa dilakukan oleh orang lain. Setiap orang mempunyai jalurnya masing-masing, dan mereka akan sukses di jalurnya ketika mereka mengenal potensi, minat dan karakternya dan bisa menyesuaikan ketiganya dengan peluang yang ada.

Kami ingatkan lagi, konsultan dan trainer juga merupakan sebuah bisnis dan bisa dikelola dan dikembangkan menjadi lebih profesional dan menjadi sebuah perusahaan. Para konsultan pun akan terus berguru untuk memperlihatkan kepuasan kepada para klien yang dihadapinya. Jika ketika ini mereka dianggap "belum mampu" memperlihatkan solusi praktis, maka bukan berarti mereka akan selamanya begitu. Koreksi, kritik, saran dan masukan dari para UMKM kepada mereka akan sangat membantu mereka untuk mendapat akselerasi dan motivasi berguru yang besar.
 
Para konsultan UMKM juga senantiasa ingin memperlihatkan kepuasan kepada para UMKM.
Belajar dari sisi yang lain, itulah yang dilakukan oleh konsultan.
Bisa jadi keberhasilan beberapa UMKM yang ketika ini dibanggakan salah satunya dibangun dari warta dan ide-ide para konsultan ini. Mereka membantu para pelaku UMKM dari sisi yang lain, menyerupai memperlihatkan akomodasi dan kemudahan mendapat perijinan, pelatihan dan membantu para pelaku UMKM mendapat network bisnis. Mereka melaksanakan tugasnya, mereka juga sedang berguru menyebarkan dirinya menjadi seorang yang profesional, bahkan menjadi seorang entrepreneur pada akhirnya.

Bahwa mereka memperlihatkan kesempatan pertama untuk berhasil kepada para pelaku UMKM, bukan pada diri mereka, perlu mendapat appresiasi dari para pelaku UMKM. Bahwa mereka tolong-menolong ialah bab dari "team sukses" para pelaku UMKM ialah hal yang sulit dipungkiri.

Mari kita berdiri sebuah team work yang besar lengan berkuasa yang bisa mengaitkan satu profesi dan profesi yang lain yang saling mendukung. Sukses ini ialah milik bersama, Indonesia !









 

Subscribe to receive free email updates:

ADS