ADS

Edukasi Publik Mengenai Implementasi Mea

Edukasi Publik Mengenai Implementasi MEA Tahun 2017
Jika 2 tahun yang lampau kita sering sekali disibukkan dengan aktivitas sosialiasi MEA dan bagaimana kesiapan UMKM menghadapi MEA, maka hari ini masih tekait MEA kami diundang oleh Dirjen Perundingan Internasional Kemendag untuk menawarkan materi "Peran Aktif Pelaku Usaha dalam Meningkatkan Perekonomian Nasional yang Membutuhkan Dukungan dan Peran Pemerintah".

Mungkin lebih tepatnya kegiatan ini diberi judul :"Apa kabar MEA ? Sudah usang tidak terdengar kabarnya." 

Dalam edukasi publik ini menghadirkan nara sumber dari Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional, Ibu Marina dan dari Dirjen Perdagangan Luar Negeri, Bapak Bayu Setiawan yang sebelumnya menawarkan citra global kondisi penerapan MEA di Indonesia serta gosip penerbitan SKA (COO) untuk kepentingan eskpor.

Neraca ekspor - impor Jawa Tengah sebelum MEA diberlakukan dan sesudah MEA diberlakukan tidak mengalami banyak perubahan, bahkan dikala MEA diberlakukan impor Jawa Tengah dari Malaysia dan SIngapura justru meningkat. Sehingga boleh dikatakan bahwa MEA ini belum menguntungkan Indonesia.

Bagi pelaku usaha, MEA dapat berarti peluang (pasar ekspor) tetapi dapat juga berarti bahaya (pasar dalam negeri). Saat ini justru pasar dalam negeri lebih banyak "kebobolan" produk ajaib daripada produk kita dapat ekspor.

Ada 2 hal penting yang harus benar-benar mendapat fokus, yaitu: Peningkatan daya saing, baik di bidang SDM maupun produk itu sendiri, dan Peningkatan kinerja promosi dan pemasaran. Mungkin sudah banyak kegiatan promosi yang dilakukan, namun apakah kegiatan tersebut sudah ditinjau keefektifannya? 

Daya saing produk kita semakin usang semakin turun dikala kita terjebak dalam ekonomi berbiaya tinggi. Semua proses menjadi mahal dikala BBM, lisrik, UMR, pajak kendaraan, pajak PBB dan pajak lainya terasi semakin menaik. Menurunnya daya saing produk Indonesia dapat mengalihkan konsumen Indonesia melirih produk impor (dari ASEAN) yang ternyata lebih murah dan tetap berkualtas.

Kinerja promosi dan pemasaran baik dari instansi pemerintah di kawasan maupun ITPC perlu di-refresh lagi biar lebih optimal kinerjanya. Pemahaman mengenai pasar tujuan menjadi dasar penentuan taktik promosi dan pameran di luar negeri. ITPC pun perlu terus menggali gosip pasar dan disampaikan kepada pelaku perjuangan melalui market brief.

Kinerja promosi dan pemasaran dapat digalang melalui kegiatan partnership dengan pihak yang mempunyai jaringan yang kuat. Berbagai kegiatan akselerasi ekspor pun perlu digenjot lagi, yang dimulai dari bagaimana fokus kepada perusahaan besar dan UKM yang sudah siap ekspor. Memberikan motivasi kepada UKM untuk menembus pasar ekspor juga perlu diperpadat jadwalnya dengan terlebih dahulu mempersiapkan akomodasi logistik ekspor bagi para UKM yang tidak paham mekanisme dan persyaratan ekspor.

Kami berharap sharing kami pada lembaga eduksi publik ini dapat menawarkan pemahaman yang gampang dan pemahaman bagaimana tindak lanjut kegiatan ini di masa mendatang kepada audience.








Subscribe to receive free email updates:

ADS