 |
| Sudah bukan jamannya website, tetapi mobile web. |
Jika beberapa tahun yang laiu mungkin menganjurkan UMKM mempunyai website masih dianggap relevan, namun bila kini saya menganjurkan mereka menciptakan website niscaya saya sudah ditertawakan dan dikomentari: "Maaf Pak Gendut, ini tahun berapa ya?"
Jamannya on-hand, maka semua harus bisa mobile sehingga website pun harus yang versi mobile atau mobile web. Coba bayangkan bila mobile web salah satu UMKM muncul di play store atau apple store dan dikala di-install di smartphone kemudian muncul logo brand-nya, keren kan? Pasti banyak yang ingin menyerupai itu, terutama UMKM, dan niscaya juga muncul komentar:"Pasti harganya mahal."
Beberapa waktu yang lalu, ada kawan Rumah UMKM yang tiba memperlihatkan benefit kepada UMKM berupa mobile web yang cukup murah, lantaran harganya sekitar Rp 3.5 juta dan bila menginginkan fitur pembayaran dan pengiman sekaligus harganya berkisar Rp 12 juta. Cukup murah, dan saya pun menanyakan mengapa harganya bisa murah menyerupai itu, lantaran beberapa waktu yang kemudian saya tanya kepada beberapa programmer minta harga yang puluhan juga hanya untuk sekedar informasi dan sosial media (versi Rp 3.5 juta), versi ini saya anggap yang paling cocok untuk mempromosikan produk UMKM. Mereka menjawab bahwa mereka sudah mempunyai banyak template dan sudah mempunyai application builder-nya, sehingga UMKM bisa menentukan template dan bisa mengembangkannya sendiri.
Terlebih lagi, applikasi ini bakal dinikmati oleh 18 negara di luar Indonesia sehingga sangat membantu efektivitas promosi produk UMKM yang berorientasi ekspor. Waktu pengerjaan applikasinya pun tidak lama. Mungkin yang perlu segera dipikirkan yakni bagaimana mengisi dan menyebarkan konten yang menarik dan sesuai dengan pasar. Kami sarankan para pelaku UMKM bisa menciptakan konten sendiri, lantaran bila harus di-outsourcing-kan maka akan menjadi beban biaya UMKM
Konten yang menarik yakni konten visual, baik foto maupun video. Oleh alasannya itu UMKM harus memilik kemampuan mengambil foto dan video, meskipun lewat smartphone.Saat ini pemasaran melalui social media semakin deras, sehingga perusahaan harus dekat benar dengan pemanfaatan sosial media untuk marketing (SMM).
Untuk pengadaan applikasi mobile web, kami dari Rumah UMKM siap menampung seruan dan selanjutnya akan kami sampaikan kepada kawan kami.