ADS

Jika Bisnis Anda Rapi, Terstruktur, Tercatat Dan Progess Maka Semua Akan Tergantikan.

Jika Bisnis Anda Rapi, Terstruktur, Tercatat dan Progess Maka Semua Akan Tergantikan.
Pelajaran bisnis tidak akan pernah selesai, baik bagi pelaku UMKM maupun bagi konsultan pendamping. Akan selalu ada hal-hal gres dari kombinasi banyak sekali komponen dilema yang ada, dan harus selalu kita pecahkan permasalahannya. Inilah serba-serbi berguru bisnis yang akan terus memperkaya wawasan, pengetahuan dan pengalaman para pelaku bisnis dalam menghadapi persaingan dan kondisi bisnis yang sangat dinamis.

Tidak akan sederhana, tidak akan terjadi tiba-tiba dan instan melainkan melalui proses yang direncanakan dan dilaksanakan dengan segala perhitungannya. Rencana dan progress seolah akan menjadi persahabatan yang infinit dalam proses bisnis.

Dan ketika kami renungkan apa yang sesungguhnya kami lakukan dalam pelatihan UMKM selama ini, maka kami akan melihat ada 2 komponen penting, yaitu:
  1. Menata konsep dan rencana.
  2. Memacu progress.
Tidak banyak memang yang kami lakukan, cuma 2 komponen di atas saja. Namun ketika didetailkan lebih lanjut ternyata kompleks sekali permasalahan yang ada di dalamnya. Sebuah bisnis perlu diwujudkan dalam wujud "terbukukan" mulai dari konsep dan planning bisnisnya hingga dengan cara bagaimana melaksanakannya (rencana sistem administrasi dan SOP), termasuk juga planning bagaimana cash in didatangkan dan bagaimana mengatur cash out-nya.
Tidak akan mudah, namun jikalau dicermati inti dari administrasi yaitu mewujudkan hal tersebut di atas pada mulanya, dan melaksanakan sanksi planning dan sistem tersebut menjadi sebuah progress yang secara sedikit demi sedikit menuju ke arah tujuan bisnis tersebut.
Dalam konsep mordernnya, setiap bisnis harus terwakili dalam sebuah buku bisnis yang lengkap yang bisa dikatakan sebagai master plan  atau biz plan dan progress report. Dan inllah sesungguhnya yang menjadi permasalahan kami sesungguhnya untuk mengarahkan UMKM bisa melaksanakan hal demikian, bukan sekedar lagi telah mempunyai company profile, catalog dan price list melainkan sesuatu yang lebih lengkap lagi. Ada yang menyebutnya sebagai blue print dari bisnis tersebut, atau apalah sebutannya.

Bisakah RumahUMKM.Net mewujudkannya? Bisa, namun butuh waktu dan perjuangan yang tidak mudah. Lantas ketika hal tersebut sudah bisa dilakukan, apa planning selanjutnya?
Semua yaitu bertujuan untuk menciptakan bisnis kita, walaupun masih startup, bisa divaluasi dengan uang. Agar bisnis kita ada nilainya, dan bisa diperhitungkan dengan terperinci ketika ada investor ingin masuk ke dalam bisnis tersebut selain juga untuk meningkatkan intangible asset bisnis kita. Ide, sistem dan progress yaitu intangible asset yang perlu dikembangkan oleh para pelaku UMKM, selain hak paten, hak brand dagang dan semua legalitas yang menempel pada perjuangan tersebut.

Semua Harus Mengarah ke Pola Industrialisasi dan Investasi.

Meskipun tidak dengan tujuan untuk dijual, setiap bisnis yang kita rintis harus bisa tervaluasi nilainya. Visi industrialisasi pun harus mulai ditanamkan semenjak awal kepada UMKM, meskipun konsep industrialisasi yang akan kita anut yaitu industrialisasi kerakyatan berupa pusat produksi atau semacamnya. Pelaku UMKM harus diyakinkan bahwa perjuangan mereka nantinya bisa besar dan pada risikonya akan divaluasi nilainya baik oleh perbankan maupun oleh investor. 

Perkembangan ke arah sana pastinya tidak akan menjauhkan kita dari ketergantungan kepada pembiayaan dari luar perusahaan, baik berupa derma maupun investasi dan untuk menunjukkan nilai valuasi dan dapat dipercaya yang tinggi maka pelaku UMKM harus mulai membukukan bisnisnya dengan rapi, terstruktur, tercatat dan bisa melaksanakan progress.

Betapa kami melihat bahwa beberapa peusahaan gres yang meningkat pesat yaitu perusahaan yang berkala dengan baik, mempunyai sistem yang rapi, terstruktur dan bisa menyajikan progress yang signifikan terhadap bisnisnya. Dan di sisi lain, sisi yang selalu kami hadapi setiap hari yaitu sisi ketikan para binaan kami belum bisa mewujudkan hal-hal tersebut di atas secara optimal. 

Beberapa dari UMKM binaan telah mulai tertata, dan progress bisnisnya pun mulai mengikutinya namun harus kami akui masih jauh lebih banyak yang belum mencapainya. Selama ini alasannya yaitu keterbatasan pembinaan, kebanyakan progress pelatihan UMKM masih dilihat dari progress hasil simpulan produknya. 

Ketika hasil produknya belum maksimal, maka yang bisa kami lakukan yaitu menunjukkan saran perbaikan proses tanpa mengajak mereka mulai menciptakan sebuah sistem yang tertata dan tercatat. Latar belakan pendidikan dari para pelaku perjuangan yang beragam memang sering menjadi kendala, ada yang bisa dengan sangat gampang menyerap apa yang kami maksudkan namun banyak yang sama sekali tidak menangkapnya.

Bahkan pelaku perjuangan dengan latar belakang sarjana pun sesungguhnya tidak akan gampang mewujudkan sistem yang tertata dan tercatat, namun upaya ke arah tersebut harus segera dimulai biar sistem bisnis di Indonesia yang mulai masuk kepada trasformasi digital bisa lebih mapan dan solid.

Tujuan lain daripada valuasi bisnis tersebut yaitu bahwa apa pun yang telah kita lakukan mulai dari ide, waktu, energi, pikiran dan biaya yang selama ini kita keluarkan untuk bisnis tersebut memiliki peluang untuk kembali, terlebih jikalau pada saatnya nanti perusahaan yang dirintis tersebut akan menyerap investasi maupun menjadi perusahaan tersebut. Semua akan tergantikan pada akhirnya.

Semoga sharing kami hari ini bisa bermanfaat, sukses!





Subscribe to receive free email updates:

ADS