ADS

Mengamati Contoh Bisnis Yang Paling Efektif

Pola bisnis yaitu resep terbaik anda dalam nenjalankan sebuah bisnis.
Ada pepatah menyampaikan lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya. Bisa jadi dalam menjalankan sebuah bisnis yang sejenis setiap orang mempunyai cara-cara tersendiri sebagai kiat masing-masing pelaku bisnis dalam mencapa tujuan bisnisnya. Kalau ditanya lagi apa tujuan bisnisnya, tentu saja secara umum tujuan bisnis yaitu profit.

Kumpulan cara-cara dan urutan (alur) dalam mencapai tujuan bisnis yaitu sebuah resep atau rujukan yang terus menerus kita lakukan hingga kita benar-benar mendapat resep atau rujukan terbaik yaitu asset yang bergotong-royong dalam sebuah bisnis. Mengapa disebut resep atau pola? Untuk makanan, jikalau anda telah memegang resep terbaiknya maka hampir dipastikan anda akan mempu menyajikan kuliner yang "hampir" sama dengan yang disajikan oleh pembuat resep. Sama juga dengan pola, dikala anda telah mengetahui polanya maka anda akan bisa menciptakan sebuah busana yang "hampir" sama dengan desainer aslinya.

Yang berharga dalam bisnis yaitu resep atau polanya. Meskipun kita telah sampaikan isu lengkap mengenai detail bisnis serta perhitungannya, namun bergotong-royong masih ada yang tersebunyi dari sebuah usulan bisnis yaitu resep atau rujukan bisnisnya. Si pembuat resep sudah niscaya yaitu praktisi yang telah menjalankan bisnis tersebut hingga dengan berhasil dan telah melaksanakan menyebarkan kreasi dan penemuan dalam bisnis tersebut untuk mendapat resep atau rujukan yang paling efektif dan efisien. 

Itulah sebabnya dikala ada program success story, kami masih belum bisa "mendapatkan" bisnis tersebut karean bergotong-royong yang diceritakan oleh para tokoh itu yaitu kisah sukses dan kiat mereka menuju sukses, namun sudah niscaya bukan resep atau rujukan bisnis mereka. Seringkali, mungkin lantaran tidak menyadari resep atau plola bisnis inipun tidak terdelegasikan dengan baik, meskipun dari bapak kepada anak dalam sebuah perusahaan keluarga. Si anak hanya melihat hasil selesai bisnis melalui kacamata administrasi pengelolaan perjuangan yang dipelajarinya, bukan bertanya kepada orang tuanya mengenai visi dan misinya membangun bisnis ini dan resep atau rujukan bisnis yang dimiliki orang tuanya. Dalam masakan, tentunya beda pengecap akan beda masakannya. Dan hal sama juga terjadi dalam bisnis, lain "pemahaman" akan lain karenanya meskipun resep telah diberikan.

Orang bilang harus yaitu kalibrasi "rasa" atau kalibrasi cita rasa (jika dalam masakan), sehingga "rasa" yang dimiliki si anak bisa sama dengan apa yang dimiliki oleh si bapak. Bisa kah? Semestinya bisa, dikala si anak diajarkan nilai-nilai dan esensi dalam resep bisnis tersebut. Menilai telur bukan sekedar dari wujud cangkangnya, melainkan setela melihat wujud isinya, mungkin perumpamaan ini yang akan seakan-akan dengan apa yang kami maksudkan.

Apakah dikala nanti si anak telah menangkap nilai-nilai itu resep bisnis orang tuanya akan berubah? Bisa jadi, lantaran dengan kemampuan si anak yang lebih uptodate maka resep tersebut bisa dikembangkan lagi namun pengembangan yang paling sukses yaitu dikala si anak benar-benar telah bisa menangkap esensi resep bisnis dari orang tuanya.

Sebenarnya kami juga sedang mencari referensi goresan pena mengenai resep dan rujukan bisnis ini di internet, namun belum banyak yang menulisnya, sehingga kami perlu menulis hal ini sebagai perihal kepada teman-teman UMKM dan pembaca yang lain.

Meskipun ada pepatah "banyak jalan menuju Roma" tetapi niscaya ada jalan atau alur yang terbaik, tercepat dan efektif yang akan anda temukan, apalagi sesudah anda mengalaminya sendiri. Mengalami sendiri yaitu proses experience yang sangat berharga dikala anda sedang mencari apa yang disebut "nilai" dari setiap keputusan dan alasannya. Memahami proses pengamblan keputusan dan alasannya akan membawa kita untuk mempelajari rujukan pikir seseorang, dan rujukan pikir inilah yang akan membawa pembuat keputusan menentukan "alur"-nya sendiri dari alur-alur alternatif yang lain. Kumpulan keputusan ini akan membentuk sebuah rute keputusan yang berurutan, dan dikala bisnis tersebut sukses maka rangkaian alur keputusan inilah yang kami sebut dengan resep atau rujukan bisnis.

Cukup rumit memang, namun inilah esensi dan bisnis yang sukses,  yang setiap pengusaha niscaya akan memilikinya hanya dilema apakah resep tersebut bisa menghadirkan kuliner yang lezat dan diakui banyak orang atau hanya bisa menghadirkan sebuah kuliner saja, tanpa nilai.










Subscribe to receive free email updates:

ADS