Sales dulu apa merk dulu. |
Pertanyaan ini akan menjadi menarik kalau disampaikan kepada para pelaku UMKM, terutama yang masih mikro. Mengapa demikian? Karena banyak di antara mereka telah terlanjur memahami bahwa mereka telah mempunyai brand, yaitu (yang berdasarkan mereka berupa logo).
Bukan salah mereka, lantaran kadang banyak pelatihan UMKM yang terlalu dini menunjukkan bahan membangun merk pada UMKM skala mikro, bukan yang sudah skala kecil atau menengah. Bahkan untuk perusahaan besar pun memahami merk dan branding bukan kasus yang mudah.
Brand is NOT a logo (Brand BUKAN Logo)
Brand is a promise of quality. (Brand ialah kesepakatan kualitas)
- It is everything beyond the real, tangible aspects of a products or service. (Brand ialah segala sesuatu di luar "yang nyata", yang merupakan aspek fisik dari produk dan layanan)
- A strong merk evokes a clear impression in you mind. (Merek yang besar lengan berkuasa membangkitkan kesan yang terperinci di benak Anda). Misalnya: Coca Cola, FedEx, Kelloggs.
Branding is the process of creating this desired impression. (Branding ialah proses penciptaan kesan yang diinginkan).
Berangkat dari sini, ketika beberapa UMKM terutama yang skala mikro dan kecil bertanya kepada kami wacana pentingnya branding bagi mereka, maka kami menjawab bahwa merencanakan merk semenjak awal itu penting, namun yang lebih penting untuk ketika ini ialah bagaimana mereka mambangun sales mereka terlebih dahulu.
Membangun Brand Melalui Sales
Bagi perusahaan yang masih skala mikro atau kecil, kebutuhan yang paling mendesak ialah bagaimana mempertahankan cash flow mereka, dengan menjaga keberlangsungan sales mereka.
Sales-lah yang akan menunjukkan "pengalaman" para konsumen terhadap produk mereka, sales-lah yang membangun awareness konsumen terhadap produk UMKM. Sampai pada level tertentu, hanya sales-lah yang sementara dibutuhkan oleh UMKM.
Aspek produk dalam tahapan ini akan menjadi tumpuan cita-cita dalam membangun persepsi awal komsumen terhadap produk UMKM, mulai dari kualitas produk, cita rasa hingga dengan kemasan produk yang unik. Di sinilah pelaku UMKM mempersiapkan brand-nya dengan membangun kenyataaan bahwa produk mereka ialah produk yang terbaik dan beda dengan pesaingnya.
Pengalaman pertama terhadap produk UMKM akan membangun keputusan konsumen selanjutnya, yaitu preferensi, dimana konsumen berani menunjukkan nilai khusus produk anda dibandingkan dengan produk pesaing. Kondisi ini ialah kondisi yang diperlukan oleh semua pemilik brand, yang bisa dicapai oleh UMKM ketika produk mereka prima dan konsisten, baik dalam produk maupun layanannya.
Saat sudah di level preferensi inilah, pemilik merk atau pelaku UMKM sudah saatnya mulai membangun merk secara khusus selain dengan sales, bisa dengan cara promosi melalui media, event maupun komunitas. Tujuannya ialah membangun persepsi yang lebih besar lengan berkuasa lagi menjadi sebuah loyalitas terhadap brand.
Untuk skala mikro UMKM belum mempunyai kemampuan untuk memikirkan brand, lantaran waktu, pikiran, tenaga dan biaya mereka masih berkutat dengan permasalahan "survive". Jalan satu-satunya bagi mereka dalam membangun merk ialah dengan cara sales, membangun sales semaksimal mungkin biar peluang konsumen mempunyai pengalaman dengan produk mereka semakin besar.
Itulah sebabnya kami lebih menentukan memahamkan mereka arti pentingnya UNIK, BERKUALITAS dan TERKEMAS MENARIK pada UMKM skala mikro kecil daripada menunjukkan theori merk dan branding kepada mereka.