ADS

Batik, Esensinya Pada Skill Bukan Pada Produknya.

Bukan produknya yang penting, tetapi ketrampilan membatik yang menjadi esensi dari batik.

Seringkali kita egois dalam pemasaran, dan hal ini yang sering menimbulkan kegagalan kita dalam memasarkan suatu produk. Mengapa kami bilang egois? Karena kita tidak pernah mau tahu apa yang diinginkan oleh customer kita, kita tiba dengan iman produk kita niscaya mereka butuhkan tanpa pernah berkomunikasi sebelumnya atau tanpa pernah bertanya apa bekerjsama yang diinginkan customer.

Memahami batik pun kita menjadi bias, bahkan cenderung fokusnya ialah pada produknya, bukan pada nilai dari batik tersebut. Menurut kami yang menjadi esensi dari batik justru "ketrampilan" atau skill dalam pembuatan batik, bukan sekedar produk batiknya. Hal inilah yang sering salah diartikan ketika delegasi Indonesia memasarkan batik, mereka terbawa iman bahwa produk batik niscaya akan diterima semua pihak. Dari satu negara ke negara lain kita tawarkan produk batik yang sama, meskipun ada "tambahan" kisah bahwa batik tersebut di buat di tempat ini dan itu. Tetapi secara umum mereka masih berkutat kepada memasarkan "produk" batik, bukan memasarkan skill membatik.

Yang terang setiap negara akan mempunyai latar belakang budaya yang berbeda dan keinginannya pun akan menjadi berbeda antara satu dengan yang lain, sehingga jikalau kita tawarkan produk maka seolah kita mendikte harapan mereka. Berbeda kita kita menunjukkan skill batik yagn dapat mengakomodasi harapan mereka untuk menghasilkan produk batik yang mereka inginkan, kami yakin pembicaraan akan lebih menarik dan kondusif. Misalnya kita dapat menunjukkan batik bermotif kanguru untuk negara Australia, sebab kanguru ialah icon bagi negara tersebut, dsb.

Dalam marketing kita memang harus jeli melihat esensi yang terkandung di dalamnya, apalagi ketika kita menunjukkan batik sebagai produk budaya. Seharusnya kita tidak harus kebakaran jenggot ketika Malaysia dan China menciptakan batik "tiruan" sebab mereka tidak dapat menggandakan esensinya, mereka menggandakan produknya. 

Mari mulai dikala ini kita tawarkan batik sebagai skill kita dalam menggarap harapan produk dari customer, sebab harapan customer dapat jadi berbeda dengan harapan kita. Keinginan customer ialah modal kita dalam mempertahankan bisnis batik ini. Semoga sharing ini bermanfaat.


 

 



Subscribe to receive free email updates:

ADS