ADS

Mencoba Memahami Arti Berdagang

Memahami Arti Berdagang
Sekilas Pemahaman Kami
Pada risikonya semua akan menjadi perdagangan, lantaran setiap proses bisnis tujuannya ialah untuk meng-konversikan jasa atau barang menjadi uang atau alat pembayaran lain. Itulah sebabnya perdagangan menjadi sangat penting. 

Bahkan sebuah negara pun banyak tergantung dari apa yang disebut dengan perdagangan, pajak yang dihasilkan oleh aktivitas perdagangan ialah pajak yang sangat penting dalam pemasukan negara, pajak tersebut ialah VAT (Value Added Tax) pajak pertambangan nilai. 

Setiap pertambahan nilai (bisnis) akan memperlihatkan bantuan bagi semua pihak. Dari materi baku menjadi materi setengah jadi, materi jadi tanpa kemasan dan produk selesai semua memperlihatkan bantuan baik kepada kawan bisnis, konsumen selesai maupun kepada negara. Bisa dikatakan bahwa bisnis ialah memperlihatkan nilai tambah pada suatu produk yang bisa dikonversikan menjadi profit.

Mari kini kita tengok beberapa PMA produsen otomotif di Indonesia, mereka merakit beberapa komponen dari aneka macam produsen spare part yang menjadi cuilan dalam rangkaian bisnis mereka. Mereka menciptakan komponen-kompoen tersebut menjadi sebuah bentuk kendaraan yang menjadi hasil dari proses produksi, setiap proses ada nilainya dan nilai inilah yang perdagangkan oleh vendor (supplier) kepada perusahaan tersebut.

Bisa dikatakan bahwa bisnis ialah sebuah rangkaian perdagangan, dan sistem outsourcing yang dilakukan oleh perusahaan PMA tersebut menandakan bahkwa sistem rangkaian perdagangan jauh lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan in-house produksi. Perusahaan tersebut bisa menekan banyak biaya dengan melaksanakan perdagangan dan hal ini terbukti bisa menciptakan perusahaan-perusahaan otomotif bisa bertahan hingga ketika ini.

UMKM Perlu Memahami Arti Berdagang dan Outsourcing

Ekonomi Indonesia di Indonesia ketika ini sudah menjadi ekonomi berbiaya tinggi, beban-beban biaya dalam sebuah perjuangan menjadi semakin berat dari tahun ke tahun. Mulai dari naiknya biaya UMR (UMK) yang penentuannya oleh pemerintah, bukan oleh kondisi supply and demand di tempat tersebut, kenaikan harga BBM dan listrik yang juga menjadi monopoli pemerintah, kenaikan pajak-pajak non produktif (PBB) dan pajak-pajak lain yang menghambat bidan usaha.

Ternyata jikalau dicermati justru faktor penentu ekonomi berbiaya tinggi ialah pemerintah itu sendiri. Tetapi hal ini tidak menjadi pembahasan dalam goresan pena saya kali ini.

Untuk menyikapi ekonomi berbiaya tinggi maka kami perlu mengingatkan para pelaku UMKM tidak melaksanakan whole process produksi sendiri, mereka perlu menjadi seorang hebat dalam bidang tertentu dan melaksanakan kemitraan dengan seorang hebat yang lain. Orang bilang kita tidak perlu jadi "superman" yang bisa melaksanakan segala hal sendiri lantaran justru hal ini bisa menghambat laju perkembangan usaha.

Tujuan klaster produksi ialah untuk menyebarkan ekonomi berbasis kerakyatan, lantaran para pelaku UMKM di sebuah klaster bisa saling mendukung dari proses materi baku hingga dengan produk akhir. Tetapi konsep klaster di Indonesia terkendala dengan perilaku egois dari para pelaku UMKM itu sendiri, mereka lebih menentukan menjadi superman dan pada risikonya banyak mengalami permasalahan dalam bisnis sendiri.

Jejaring perjuangan dipahamkan kepada para pelaku UMKM ialah biar mereka saling mendukung dan mengisi kekuarangan setiap pihak yang ada di jejaring tersebut. Bisnis mereka bisa berkembang, kawan bisa berkembang dan pendamping pun bisa berkembang dan jangan lupa konsumen harus tetap senang.

Tetapi kesalahan dalam memahamkan BRAND yang terlalu dini kepada para pelaku UMKM (terutama yang masih mikro) justru sering mendidik perilaku yang salah dalam membangun klaster dan jejaring, lantaran yang muncul justru perilaku egois dan individual. Padahal kemampuan UMKM ketika ini belum bisa secara sendirian menghadapi persaingan perjuangan yang ketat ketika ini. Memahami merk dengan benar secara esensi harus dilakukan secara hati-hati kepada para pelaku UMKM, terutama yang mikro, jangan hingga mereka menggapai bintang yang terlalu tinggi sementara tangga yang mereka pijak masih sangat tidak memadai.

Fokus kami ketika ini ialah bagaimana membangun jejaring UMKM yang sangat berpengaruh dalam produksi-produksi tertentu, dengan konsep jejaring yang bisa menghasilkan tujuan efisiensi dan efektivitas produksi. Produk Indonesia harus bisa bersaing dalam pasar global, lantaran peluangnya sangat besar. Indonesia kaya, tetapi kita tidak menyadarinya.










Subscribe to receive free email updates:

ADS