Kondisi bisnis yang sulit pun dialami oleh pelaku shop online. |
Benarkah ini yakni masa-masa yang sulit bagi para pebisnis? Kami kurang tahu perss kondisinya namun banyak sekali gosip mengarah kepada kesulitan yang banyak dialami oleh para pengusaha menengah maupun kecil.
Apakah alasannya yakni daya beli semakin menurun? Atau beban hidup yang semakin meningkat sehiingga orang harus tetapkan prioritas biaya? Yang terang banyak gosip masuk kepada kami bahwa sudah banyak perusahaan besar yang melaksanakan perampingan karyawan dan bebereapa pabrik textile bahkan ada yang sudah tutup operasi.
Berita lain menyebutkan bahwa retail modern pun mengalami penurunan omzet, dan yang terang bukan alasannya yakni pembeli bergeser ke shop online alasannya yakni dari pihak shop online (para pelaku shop online), mereka juga mangalami penurunan omzet. Tetapi pergeseran sikap dari pembelian offline ke online niscaya terjadi.
Dalam bisnis online, secara umum volume penjualan lebih didukung pada jumlah pemainnya yang semakin banyak sementara kalau kita detail kepada satu per satu pemain maka mereka pun akan mengalami penjualan yang menurun.
Ketika disebutkan bahwa dikala ini pasar wisata bisa menyedot anggaran belanja, namun kami pun tidak akan menyakini bahwa hal ini yang menyebatkan penurunan penjualan sebagai akhir pengalihan belanja. Tetapi harus diakui bahwa pergereseran pasar wisata merupakan fenomena gres dalam kondisi ekonomi di dunia dikala ini.
Jadi secara umum kami akan menyampaikan bahwa daya beli masyarakat menurun akan memicu penurunan belanja mereka. Dan hal ini setahap demi setahap akan mempengaruhi penjualan pelaku UMKM. Mungkin dikala ini masih ada pelaku UMKM yang justru bisa menaikkan omzetnya, namun pada kesudahannya mereka juga akan mencicipi penurunan kondisi ekonomi ini.
Tetap bertahan, dan harus terus bergerak.
Sebenarnya kami pun menyampaikan hal ini alasannya yakni kami pun mengalaminya, banyak pemain gres muncul dan kita harus tulus untuk menyebarkan roti dengan yang lainnya. Meskipun pasar menghendaki retail, kami mengharapkan para produsen masih tetap bertahan dengan penjualan grosir supaya masih ada ruang bisnis bagi para pedagang lain.
Menutup ruang bisnis kepada para pedagang (reseller) justru akan mempersempit langkah kita dalam mengembangkan usaha. Godaan itu ikut nimbrung dalam pasar retail niscaya sangat menarik, namun tanpa terasa fokus kita untuk produksi menjadi semakin tergerus dengan penjualan dan hal ini justru akan menghambat perkembangan bisnis kita.
Kondisi bisnis yang terasa mulai sulit dikala ini harus disikapi oleh para pelaku UMKM untuk mulai memahami efesiensi dan produktivitas kerja. Kesempatan yang hanya akan dilakukan orang untuk meilhat upaya efisiensi yakni ketika mereka mengalami kesulitan, terutama kesulitan finansial.
Hal yang sama juga berlaku untuk pembelajaran mengamankan cash flow usaha. Bagaimana pelaku UMKM dituntut untuk selalu berusaha supaya cash in selalu lebih besar dari cash out, yang merupakan dasar dari melaksanakan efisiensi.
Cara terbaik untuk bertahan yakni dengan cara terus meningkatkan silaturahmi kita dengan para pelaku perjuangan yang lain. Membangun network yang kuat! Saling mendukung dan membantu merupakan salah satu kiat kita dalam bertahan. Dengan network yang kuat, peluang pemasaran akan menjadi terbuka dan cash flow bisa dipertahankan.
Terus bergerak untuk sliaturahmi, jangan justru mengurung diri dari pergaulan bisnis. Apakah bisnis anda offline maupun online maka networking harus tetap dijalankan.