ADS

Pentingnya Sebuah Ritual Dalam Menu Kopi, Teh Dan Coklat.


Bukan sekedar produk, melainkan pengalamannya.
Mendekatkan produk anda secara emosional kepada pelanggan tidak cukup hanya dengan produk dan kemasannya yang menarik, terutama untuk produk kopi, teh dan coklat yang di pasaran sudah sedemikian ketatnya persaingannya. Di bisnis ini, produk yang unik saja belumlah cukup sebab pelanggan butuh "sesuatu" yang bisa mengatakan mereka sebuah ikatan dan pengalaman emosional.

Masih ingat iklan Oreo ketika mengedukasi pasar dengan membangun ritual dalam menikmati produknya? "Diputar, Dijilat dan Dicelupin" yaitu upaya Orea membangun ritual dengan pelanggannya dan cukup berhasil. Masih ingat bagaimana cara orang menikmati anggur merah? Dituang dan digoyang-goyangkan dulu di gelas sebelum meminumnya.

Tujuan ritual ini bahwasanya yaitu membangun keterlibatan emosional pelanggan dengan produk kita. Ritual yang sempurna dan bisa membangkitkan emosional akan membangun sebuah kebiasaan yang membantu pelanggan mengingat produk kita dengan lebih baik. Bisa dikatakan, pelanggan mau "lebih" dari sekedar produk, mereka ingin sebuah "pengalaman", dan pengalaman ini harus bisa mereka ceritakan kepada sahabat dan kerabatnya. Ketika ritual ini sudah menjadi kebiasaan di masyarakat luas, maka akan menjadi kebiasaan massal dan selanjutnya bisa kita sebut sebagai sebuah "kultur".

Topik inilah yang sempat kami diskusikan dengan teman-teman UMKM produsen kopi, teh dan coklat yang benar-benar butuh gosip ini ketika kami bertemu dalam aktivitas Kenduri e-UKM beberapa hari yang lalu. Dalam menghadapi persaingan bisnis mereka harus memperlihatkan hal yang lebih, terkait dalam membangun merk produknya. Terlalu banyak pilihan produk bagi pelanggan di bisnis ini, tidak gampang untuk menciptakan mereka mengingat akan "sesuatu" atas produk kita.

Sebuah ritual yang mulai kita bangun untuk melibatkan pelanggan dengan produk akan banyak membantu, namun pertanyaan selanjutnya yaitu ritual yang menyerupai apa? Memahami uniknya produk sendiri dan apa yang membedakannya dengan produk sejenis lainnya merupakan pijakan awal dalam membangun sebuah ritual. Hampir menyerupai nama produk dan logo, ritual yang dibangun harus gampang dilakukan (diikuti) dan gampang diingat dan dimengerti oleh banyak orang.

Ritual yang baik yaitu ritual yang bisa menciptakan pelanggan menggali huruf produk dan menemukan "nilai' yang sesungguhnya ditawarkan oleh produk tersebut. Misalnya bagaimana ritual tersebut mengarahkan pelanggan kepada "after taste" yang mungkin untuk sementara orang tidak terlalu diperdulikan. Ritual yang sesuai dengan kultur dan sikap pasar akan lebih cepat terserap dan melebur pada sikap pasar.

Pada sesi selanjutnya konsultasi UMKM di Rumah UMKM akan menjadi lebih menarik sebab kami akan bantu para pelaku UMKM produsen kopi, teh dan coklat dalam membangun ritual-nya.





 




Subscribe to receive free email updates:

ADS