|
Agus Sutopo dan Kopi Tarik Ungaran-nya. |
Saya mengenal sosok Pak Agus pemilik kedai Kopi Tarik Ungaran yaitu ketika memperlihatkan training UKM Go Ekspor di Resort Wujil Kabupaten Semarang. Saat itu dia meminta saya untuk sekali waktu sanggup mengunjungi kedai kopinya di Ungaran, dan gres Sabtu sore ini kesempatan itu datang.
Ramai alasannya yaitu memang kedai kopi ini memang unik disamping masih satu-satunya kedai kopi di kota Ungaran yang menjadi kawasan nongkrong dan ngobrol. Pastinya kedai ini berbeda dengan kedai-kedai kopi yang ada di Semarang yang terkemas modern, kedai kopi yang satu ini justru mengusung konsep tradisional. Indonesia juga mempunyai budaya ngopi semenjak lama, terutama kopi tarik dari Melayu ini yang menjadi unik alasannya yaitu ritual tarik-tarik kopinya.
Soal rasa anda boleh coba, alasannya yaitu saya juga mendapati bahwa cita rasa kopi di sini juga unik dan khas. Ternyata untuk mempunyai kedai kopi unik tidak harus berinvestasi mahal, inilah yang saya pelajari dari kedai Kopi Tarik Pak Agus ini dan agar apa yang saya tulis hari ini sanggup menginspirasi teman-teman yang ingin membangun kedai kopinya sendiri, kedai kopi tradisional Indonesia.
|
Ritual menciptakan kopi tarik yang unik. |
|
Ritual kopi tarik yang unik. |
|
Meracik kopi menjadi daya tarik sendiri. |
|
Daya tariknya yaitu pengunjung sanggup melihat mereka meracik kopi. |
|
Daya tarik kopi yaitu ritual meraciknya. |
|
Pemilik pun harus jadi yang paling ahli. |
|
Ritual kopi tarik |
|
Meracik kopi sambil meracik networking. |
|
Ngobrol dengan customer, itu hal penting dalam membangun networking. |
|
Mulai kini saya jadi pelanggannya. |
Kedai Kopi Tarik ini terletak di sepanjang jalur bus dan truk di Jl Kartini No 230B ke arah alun-alun usang yang menjadi sentra kuliner kota Ungaran. Tidak jauh dari lokasi kedai kopi ini juga ada Gethuk Kethek cabang dari Salatiga yang juga sangat terkenal.
Dekat dengan para pelaku UMKM memang selalu saya usahakan, banyak pelajaran yang sanggup kami sanggup dari mereka. Jika selama ini seolah saya-lah yang menjadi mentor mereka untuk berkembang, maka bekerjsama kesempatan ini mereka-lah mentor saya. Saya mencar ilmu banyak bagaimana mereka mengelola bisnis, melihat konsep bisnis mereka secara kasatmata dan mendengar apa yang mereka cita-citakan di masa mendatang. Saya-lah murid mereka hari ini, dan saya akan selalu berusaha menjadi murid yang baik bagi mereka alasannya yaitu jangan lupa hari ini saya yaitu customer mereka.
Saya menyadari bahwa selalu duduk di belakang meja dan berpura-pura tahu apa yang bekerjsama terjadi pada UMKM akan membodohkan saya pada akhirnya, maka mengunjungi mereka dan melihat mereka melaksanakan usahanya yaitu cara terbaik melihat kenyataan bisnis yang selama ini saya mentori.
Konsep Tradisional Juga Menarik.
Jika selama ini banyak yang ragu-ragu membuka kedai kopi alasannya yaitu peralatannya cukup mahal, maka apa yang saya sampaikan hari ini akan sedikit membuka wawasan bahwa bekerjsama ada konsep tradisional yang bila dikelola dengan baik juga hasilnya sanggup setara dengan kedai kopi modern. Semua ada marketnya, dan semua ada segmennya, mungkin itu yang sanggup saya sampaikan kepada para calon pengusaha kedai kopi yang masih ragu-ragu memulainya.
Kecenderungan pergeseran pasar ke arah wisata menciptakan bisnis resto, hotel dan kedai kopi menjadi subur di kota-kota besar, dan hal ini menjadi peluang bisnis yang menjanjikan untuk mengais profit. Kejenuhan dengan rutinitas menyebabkan kedai kopi menjadi kantor gres untuk para pengunjungnya, baik untuk bekerja atau sekedar hang out saja. Jika beberapa waktu kemudian saya mencoba mengangkat Strada Cafe sebagai Cafe Bisnis maka untuk Kopi Tarik ini akan lebih sempurna sebagai Cafe Nongkrong. Jelas sekali pasar yang dibidik sangat berbeda, di Kopi Tarik bukan untuk bekerja melainkan sekedar untuk nongkrong dan berkumpul dengan relasi.
Konsep sanggup apa saja, tergantung pasar yang akan dibidik dan potensi yang dimiliki bisnis ini. Dengan bertemu dengan mereka secara pribadi kita akan tahu siapa bekerjsama segmen dan sasaran pasar yang sedang mereka garap, dan positioning apa yang sedang mereka usahakan.