ADS

Jika Mimpi Indah Umkm Itu Yaitu Ekspor, Maka Wujudkan !

Ekspor Produk UMKM, ialah harapan bersama.
UKM Goes Export ! Selalu menjadi sasaran kami saat kami memahami bahwa untuk naik kelas UMKM harus ekspor. Mengapa? Informasi ini tentunya tidak tiba dari pedoman kami sendiri melainkan hasil diskusi kami dengan rekan-rekan dari bidang keuangan dan perpajakan.

Begini, saat naik kelas maka tidak bisa dihidarkan bahwa UKM harus berinteraksi dengan perusahaan besar, baik itu jaringan retail modern maupun industri. Ketika mereka melaksanakan supply kepada perusahaan besar maka mereka akah dihadapkan pada kewajiban menawarkan faktur pajak atau wajib mengeluarkan PPN 10% sebagai PPN masukan perusahaan besar. 

Untuk perusahaan besar, PPN ialah selisih antara PPN masukan dan PPN keluaran. Mereka punya PPN masukan dan keluar. Tetapi apakah UKM juga mempunyai 2 macam PPN tersebut ? Tidak, mereka hanya punya PPN keluaran sebab mereka ialah pangkal rantai PPN, berarti mereka harus bayar 10% penuh dan nilai ini bisa sangat memberatkan kinerja keuangan mereka.

Mengapa harus ekspor ? Karena ekspor PPN-nya ialah 0% dan mereka mempunyai kans yang besar untuk berkembang dari sektor ini. Memang tidak semua UMKM dan semua sektor bisa ekspor, tapi semakin banyak UMKM bisa ekspor maka semakin besar peluang peningkatan ekonomi yang bisa digarap.

Ekspor Bagi UMKM Pasti Bukan Sekedar Mimpi

Apakah ekspor bagi UMKM ialah mimpi ? Pasti bukan, sudah banyak UKM di Jawa Tengah yang sudah melaksanakan ekspor sebab kemampuan mereka dalam menciptakan desain produk dan workmanship yang prima sehingga kualitas produk bisa diterima oleh pasar ekspor. Mereka dengan dengan kemampuan manajemennya bisa melaksanakan perencanaan kapasitas dan kontinuitas produksi serta mempunyai legalitas yang cukup untuk kegiatan ekspor.

Beberapa produsen furnitur dan handicraft di Jepara dan Solo sudah dengan mulusnya melenggang memasuki pasar ekspor meskipun kadang terhadang oleh dilema sertifikasi SVLK, produsen keramik Boyolali pun sudah masuk pasar ekspor dan kemudian produk kripuk singkong dari Kabupaten Magelang juga sudah erat dengan pasar ekspor. Belum lagi teman-teman UMKM dari sektor perdagangan online yang ternyatas sudah sangat erat dengan pasar ekspor, mulai dari produk jamu, fashion maupun handicraft.


Bagi UKM yang sudah mempunyai kemampuan ekspor dalam skala besar, kami terus membantu mereka dalam promosi. Sementara bagi UMKM yang sudah mempunyai kriteria di atas tapi belum bisa dalam melaksanakan ekspor dalam skala besar maka kami pun sudah siapkan short cut kegiatan yang menciptakan mereka bisa ekspor dengan cara LCL maupun paket, sebab kami sudah siapkan kawan logistik yang siap bantu mereka. 

Untuk UMKM yang belum beruntung sebab dilema kualitas dan legalitas, kami dengan setia menawarkan pendampingan berupa konsultasi bisnis yang bisa mereka susukan dengan gratis. Bagaimana kami pahamkan mereka untuk menciptakan konsep bisnis yang menarik dan bagaiamana membangun jejating pemasaran ekspor di masa mendatang.

Kontrak kami dengan PT Pos Indonesia (produk: pos ekspor), PT Investree (pinjaman jangka pendek), ASEI (asuransi gagal bayar) serta Bank Exim (asuransi ekspor) ialah bukti bahwa kami ingin membantu percepatan UKM Go Export sebab memang hal itu bukanlah hal yang mustahil, bukan sekadar mimpi.

 




Subscribe to receive free email updates:

ADS