ADS

Cerita Di Balik Setiap Lebaran.

Keluh kesah UMKM menjelang lebaran.
Sementara para pekerja dan buruh menghadapi lebaran dengan suka cita alasannya hampir sanggup dipastikan akan mendapat THR, namun berbeda di sisi para pengusaha skala UMKM yang menghadapi lebaran dengan perasaan campur aduk, antara bahagia dan kelabakan. Bagi perusahaan menengah besar tentunya telah mempunyai administrasi keuangan yang baik, lebaran ada sebuah momen finansial yang telah direncanakan dengan baik.

Namun bagi sebagian UMKM binaan kami, yang masih skala mikro dan kecil atau bahkan yang masih dalam taraf startup, momen lebaran seolah sebuah kejutan pedoman listrik dalam keuangan mereka. Banyak terjadi, ketika momen pembayaran THR tiba, para pelaku UMKM dalam kondisi keuangan yang "tidak" memungkinkan membayar THR. 

Mengapa "tidak" memungkinkan membayar THR? Karena memang kondisi bisnis mereka belum mempertimbangkan momentum ini dan omzet penjualan pun belum sesuai apa yang mereka harapkan. Mereka tidak mempunyai cash yang cukup untuk membayar "kewajiban" tersebut. Dalam business plan bahu-membahu mereka sudah memperhitungkan beban biaya tersebut tetapi pada prakteknya kondisi cash mereka tidak sesempurna menyerupai dalam business plan.

Tetapi inlah kenyataan bisnis yang terjadi dan selalu menjadi warna kisah ketika menjelang lebaran menyerupai kini ini. 

Sebuah Cerita Pelaku UMKM Menjelang Lebaran

Kita bekerja untuk siapa? Adalah sebuah guyonan situasi ketika kami berkumpul dengan beberapa pelaku UMKM skala mikro kecil ketika mereka telah membayarkan kewajiban uang THR kepada karyawannya. Ternyata uang yang tersisa dari hasil usahanya justru tidak memungkinkan untuk mereka liburan atau semacamnya, atau bahkan mereka sudah tidak pegang uang sama sekali.

Ini nyata, alasannya memang kondisi perjuangan mereka terutama kondisi keuangannya belum hingga pada tahap yang mapan atau sesuai dengan planning pendapatan. Apalagi kalau dipahami bahwa memulai perjuangan itu biayanya besar, alasannya kurang pengetahuan dan kurang pengalaman mengakibatkan aneka macam inefisiensi dalam operasional perjuangan yang terjadi. Kaprikornus sangat masuk akal kalau pada momentum menjelang lebaran menyerupai ini banyak pelaku UMKM (pemula) menjadi kelabakan kehabisan uang modal mereka.

Tetapi dengan berkumpul dan berdiskusi setidaknya mereka sanggup terus menggali pengalaman dan pemahaman dari sesama pelaku usaha, apalagi kalau dalam diskusi ini juga ada pelaku UMKM yang telah melewati masa-masa berat tersebut. Pelaku perjuangan yang sudah berpengalaman sanggup memperlihatkan sharing pengalamannya biar para pelaku perjuangan skala mikro dan kecil sanggup mendapat kiat dan motivasi untuk tahun depannya.

Bahwa pelaku perjuangan bekerja untuk membangun kesejahteraannya dan juga kesejahteraan karyawan dan lingkungnannya yaitu sebuah aturan bisnis yang harus ditaati oleh semua pelaku usaha. Jika dalam momen menyerupai kini ini seolah mereka bekerja untuk karyawannya, maka tunggu beberapa tahun lagi niscaya mereka akan berubah contoh pikirnya.

Tetap semangat menghadapi lebaran, dan kami dari RumahUMKM.Net mengucapkan: Selamat Hari Raya Idul Fitri, Mohon maaf lahir dan batin. Sukses !
 

Subscribe to receive free email updates:

ADS