ADS

Selling Ambassador? Opo Kuwi?

Sebuah tantangan bagi pendamping UMKM, menjadi selling ambassador.
Semakin usang UKMM niscaya semakin kreatif, semakin pintar. Mereka tidak hanya ingin mendapat ilmu marketing dari training yang diberikan kepada mereka, tetapi mereka ingin mempunyai pengalaman memasarkan produk bersama kita sehingga mereka dapat mencicipi bagaimana asyiknya memasarkan produk mereka kepada pembeli. UMKM semakin kritis, bahkan ada yang ekstrim bertanya:"Pak, apakah Bapak dapat marketing praktis?"

Untung saja saya berangkat dari bidang marketing, mulai dari salesman yang pernah mencicipi jualan door-to-door yang sering sekali mendapat penolakan dari prospek customer hingga dengan menjadi seorang bisnis development. Sebuah perjalanan panjang yang banyak mengajarkan kegagalan satu dan kegagalan lainnya, yang harus kita pahami dimana gagalnya. Dengan mencar ilmu memahami sebuah kegagaln dan menemukan perbaikannya maka tanpa terasa kita telah melaksanakan sebuah progress.

Menjadi Selling Ambassador Produk UMKM.

Sejak awal Rumah UMKM memposisikan diri sebagai kawan pembinaan pemasaran dan promosi bagi UMKM. Positioning kami ialah kawan promosi dan pemasaran bagi UMKM di Jawa Tengah. Apa yang kami lakukan secara rutin ialah mempromosikan produk UMKM yang telah terseleksi dalam perjalanan panjang kami dalam membina UMKM di Jawa Tengah.

Dalam pembinaan UMKM, bukankah seringkali kita ditanya mengenai bukti berapa UMKM yang sudah berhasil kita bina? Dan pertanyaan ini seringkali sulit terjawab oleh teman-teman pendamping UMKM. Dan hal ini yang selalu kami jaga supaya kami selalu dapat menjawabnya.

Apa jawabannya? Membangun keterlibatan dan kepioniran. Bahwa kita harus terlibat aktif dalam menawarkan pola simpel kepada UMKM dalam melaksanakan pemasaran dan promosi. Alasan inilah yang membawa kami menjadi seorang duta penjualan (Selling Agency) bagi UMKM-UMKM yang sudah kami seleksi dengan ketat.

Para binaan ingin ikut mencicipi melaksanakan promosi dan pemasaran bersama kami, supaya mereka dapat lebih memahami esensi dari pemasaran dan promosi yang mereka lakukan, bagaimana menciptakan stragegi dan pelaksanaan pemasaran. Repotnya lagi, dalam benak mekeka, impian melaksanakan pemasaran yang sukses dengan cara instan. 

Pemasaran di atas kertas dan dalam praktek pastilah sangat berbeda, dan inilah kesempatan kita untuk mengeahuinya. Apa salahnya kita menguji teori-teori kita dengan memasarkan produk-produk UMKM secara langsung. Bagaimana melaksanakan STP (Segmentation, Targeting and Positioning) yang benar di lapangan, bagaimana membangun taktik produk, harga, distribusi (pemasaran) dan promosi. Semua akan menjadi sebuah pengalaman yang faktual bagi kita sendiri maupun bagi pelaku UMKM yang kita dampingi.

Ingat, beda sasaran pasar beda taktik pemasarannya dan beda produk niscaya akan beda cara memasarkannya. Sungguh sebuah variasi pengalaman yang luar biasa yang dapat mengajarkan banyak pemahaman perihal marketing kepada kita, pendamping UMKM itu sendiri.

Satu lagi, kesempatan ini merupakan kesempatan untuk berinteraksi secara komersial dengan para pelaku UMKM dan menjadi kesempatan kami untuk membangun income generating dari acara ini. Win-win solution, mungkin itu istilah yang tepat. Menjadi selling ambassador atau duta pemasaran produk UMKM merupakan salah satu kesempatan bagi para relawan pembinaan UMKM untuk membangun bisnisnya secara profesional supaya acara pembinaan UMKM yang mereka lakukan dapat terus berkesinambungan dan saling menawarkan laba kepada kedua belah pihak, UMKM dan pendampingnya.

Tidak hanya UMKM saja yang harus berkembang, para pendamping UMKM juga harus tumbuh dan berkembang. Tidak hanya UMKM saja yang harus belajar, namun pembina UMKM pun juga harus demikian.



 





 


Subscribe to receive free email updates:

ADS