ADS

Menggagas Festival Tunggal Produk Food Replica.

Firdaus Faisol - Food Replica Specialist
Sempat kaget juga saat beberapa hari yang kemudian Mas Faisol, yang merupakan UMKM binaan kami, menelpon dan memberikan keinginannya untuk melaksanakan ekspo tunggal food replica. Sebuah keberanian yang harus kami appresiasi, alasannya yaitu jarang sekali ada UMKM binaan yang berani melaksanakan ekspo sendiri dan mandiri.

Sebuah konsep yang sempurna dan tentunya butuh kreativitas supaya biayanya efesien dan efektif kesannya perlu digarap, dan tampaknya ini memang hobby saya. Setelah memastikan bahwa UMKM binaan saya ini memang type entrepreneur yang mau berproses dan belajar, maka sebuah ekspo food replica tunggal perlu kami gagas dengan konsep yang sederhana tetapi harus sempurna sasaran.

Tahap pertama kami harus memastikan pasar apa yang mau digarap, hingga kami benar-benar ketemu pemahaman sasaran pasar yang sama. Dengan memahami sasaran pasar kami dan bagaimana sikap dan kebutuhannya maka menciptakan rumusan yang sempurna perihal positioning bisnis kita yang merupakan "umpan" dari sasaran pasar tersebut.

STP tersebut di atas akan menjadi fokus pada produk yang akan ditampilkan, termasuk harga yang akan ditawarkan. Pemilihan daerah ekspo (venue) akan menjadi pertimbangan yang tidak mudah, disamping keputusan pada venue ini akan sangat mensugesti keberhasilan ekspo tersebut. Pertimbangan biaya untuk venue juga menjadi sangat penting, alasannya yaitu bduget ekspo bisa tersedot di pos ini.

Ada beberapa pilihan venue yang akan coba kami jajagi yaitu: ekspo di resort dengan sasaran pasar yaitu pengunjung resort, hal ini menjadi pertimbangan alasannya yaitu kami ada beberapa kerjasama dengan resort dan hotel. Pilihan selanjutnya yaitu di Mall, tetapi dengan konsekwensi biaya yang cukup mahal. Atau mungkin ekspo ini bisa kami lekatkan pada beberapa kegiatan event dari teman-teman yang audience-nya sesuai dengan sasaran pasar food replica.

Food Replica Sebagai Display & Koleksi.

Kerajinan ini memang tidak baru, alasannya yaitu sudah dikenal di Jepang dan Cina, namun untuk Indonesia sendiri masih terhitung jarang. Dan kami pun sering mendapat respon dari beberapa orang bahwa mereka lebih suka produk dari Jepang, meskipun mereka sendiri sebetulnya tidak pernah membeli produk dari Jepang tersebut, alasannya yaitu mahal.

Kami sendiri pun tidak ingin memperbandingkannya, alasannya yaitu kami yakin pengrajin kami ini pun bisa menciptakan kerajinan menyerupai yang dari jepang alasannya yaitu back ground-nya yaitu S2 ISI Yogya. Pemilihan materi baku dari fiberglass atau resin ini bagi kami justru membutuhkan skill yang tinggi dalam menciptakan bentuk dan pewarnaannya.Soal kualitas, selama produsen sudah memahami detail, maka pembelajarannya akan lebih cepat. Dengan materi baku resin yang ada di pasaran, UMKM kami ini bisa menyajikan harga yang terjangkau dan pengembangan untuk produksi massal.

Kami sendiri sangat optimis saat produk ini kami tulis dan kami mendapat seruan sample dari Singapura dan Brazil dan telah kami kirimkan sample tersebut. Masih ada beberapa review, namun sifatnya minor sehingga masih memungkinkan untuk kami benahi untuk ke depannya.

Tujuan produk food replica ini yaitu untuk display dan koleksi. Ada beberapa pihak yang menginginkan koleksi produk kecil menyerupai gantungan kunci, dan ada pihak menyerupai resto yang menginginkan copy dari masakannya terdisplay di restonya. Bahkan ada yang menanyakan apakah kami bisa memproduksi replica sebuah aktivitas, contohnya orang sedang meracik makanan, orang sedang minum kopi dan sebagainya dan tentunya hal ini bisa dilakukan oleh UMKM kami tersebut.

Setidaknya kerajinan ini akan menunjukkan warna kreativitas tersendiri bagi Jawa Tengah, dan kreativitas satu akan melahirkan kreativitas yang lain. Sukses terus untuk food replica!
 











 



Subscribe to receive free email updates:

ADS