Mengangkat Kembali Kerajinan Tembaga & Kuningan |
Potensi kerajinan logam di Jawa Tengah sangat luar biasa, dan merupakan warisan bebuyutan dari generasi sebelumnya. Meskipun masih bisa bertahan, namun banyak di antara pelaku, terutama produsen mengeluhkan penurunan bisnis mereka.
Bahkan kerajinan cor logam (besi) di Tegal dan Klaten mengalami masa-masa sulit yang cukup berkepanjangan, yang disebabkan oleh banyak sekali problem komplek mulai dari mahalnya materi baku, listrik, BBM dan gas, SDM (UMR) hingga dengan problem pemasaran produk serta banjirnya produk pesaing dari Cina dan Vietnam yang lebih murah. Mereka masih bertahan, ada yang mati bahkan, tetapi kalau hal ini dibiarkan maka yang masih bertahan pun akan ikut-ikutan padam.
Harus diingat bahwa sentra-sentra ini yaitu pusat budaya produksi yang sudah turun-temurun, banyak keluarga pengrajin menggantungkan hidup dari sini. Perlu upaya komprehensif yang melibatkan banyak sekali pihak untuk ikut terlbat dan bekerjasama. Desain yang sesuai dengan pergerakan pasar, teknologi produksi yang lebih efisien dan sempurna guna, produktivitas SDM, administrasi pengelolaan pusat dan lebih penting promosi dan pemasaran yang masif. Masih bisa, selama semua pihak mau bergandengan tangan.
Tulisan kami ketika ini sedang tidak mengupas kerajinan besi, melainkan kerajinan tembaga dan kuningan yang bahwasanya Jawa Tengah mempunyai potensi yang bisa diandalkan. Sebut saja Kabupaten Boyoladi dengan pusat tembaga di Cepogo dan Kabupaten Pati dengan sentranya di Juwana.
Meskipun bernasib agak lebih baik, namun bahwasanya banyak diantara pengrajin tembaga dan kuningan yang mulai mengeluhkan pemasaran produknya. Bahan baku tembaga yang sangat mahal juga merupakan permasalahan yang terus membebani mereka, belum lagi biaya SDM, BBM dan gas, listrik dan lain sebagainya. Bisa dikatakan bahwa kerajinan tembaga dan kuningan merupakan bidang perjuangan yang cukup mahal modal kerjanya, hampir semua menjadi mahal sementara pertumbuhan pemsaran tidak selaras dengan kenaikan biaya yang terjadi.
Permasalahan Promosi dan Pemasaran
Jika bicara permasalahan, niscaya dengan cepat semua orang akan menyampaikan bahwa pemasaran yaitu problem utamanya. Tetapi kalau mau diperdalam, niscaya ada akar problem yang mendasari permasalahan tersebut, contohnya problem desain yang sudah tidak relevan lagi dengan perkembangan jaman.
Sebenarnya, lantaran sudah sering berinteraksi dengan pasar, banyak pengrajin yang sudah mengerjakan banyak hal sesuai undangan customer. Bahkan banyak produk dengan tingkat kesulitan yang tinggi pun bisa dikerjakan oleh pengrajin, namun keberagaman pesanan itu tidak membawa para pengrajin menjadi spesialis. Mereka justru besar hati dengan "bisa mengerjakan semua hal", tidak mau menjadi seorang andal yang merupakan tuntutan pasar ketika ini.
Keuntungan menjadi seorang andal yaitu fokus dan detail, yang merupakan hal terpenting bagi produsen. Fokus dan detail ini merupakan akar dari kepekaan kualitas yang wajib dimiliki oleh produsen yang akan menjamin loyalitas konsumen terhadap produknya. Selain itu, spesialisasi juga membangun produsen dalam membangun differensiasinya terhadap pesaing, sehingga sangat membantu dalam membangun merk usahanya.
Ketika bertemu dengan beberapa pengrajin, kami masih melihat mereka belum mau beranjak menjadi spesialis, hal ini tersirat dari pernyataan mereka bahwa mereka bisa membuat produk-produk custom, apa pun pesanannya. Mereka tidak pernah bilang kepada kami bahwa mereka spesialisasi di produk tertentu.
Produk mereka bagus, workmanship yang bisa diandalkan tetapi ketika ditanyakan mengenai apa yang unik dari produk mereka maka mereka pun sulit untuk menjelaskan apalagi menyakinkan kepada kami bahwa mereka seorang andal di bidang tersebut.
Fokus dan Desain
Perkembangan pasar dan bisnis merupakan sasaran fokus yang harus dibangun oleh para pengrajin. Desain harus menjadi positioning para pengrajin dalam memenuhi kebutuhan sasaran pasar. Permasalahan workmanship ketika ini bisa dikejar dengan pemanfaatan teknologi, namun untuk permasalahan desain kita perlu sedikit kerja keras dengan membangun kepekaan terhadap isu terkini desain kemampuan menyebarkan desain yang bisa menjadi isu terkini itu sendiri.
Ketika ketika ini pasar wisata mengalami peningkatan yang sangat luar biasa, maka kepekaan pengrajin atas perkembangan proyek hotel dan resort perlu digugah. Desain-desain yang bisa menggelitik para arsitek untuk menentukan material tembaga dan kuningan dalam proyek-proyek mereka perlu digarap. Misalnya produk-produk sanitary yang customized menyerupai contoh-contoh di bawah ini:
Chopper Bowl & Chopper Faucet. |
Brass Bowl & Chopper Faucet |
Chopper Shink |
Chopper Bathup |
Produk-produk berbahan tembaga dan kuningan akan memberilkan "value" and "sense' tersendiri dalam arsitektur. Sudah banyak pengrajin yang mengerjakan item-item ini, namun lantaran tidak seorang andal di bidang ini maka pemasarannya pun menjadi kurang begitu menyakinkan.
Saat ini ketikan pasar menginginkan sebuah "experience" daripada sebuah produk, maka produk dengan value tersendiri akan menjadi kebutuhan mereka. Banyak di antara pasar menengah ke atas galau menvisualisasi "membawa kemewaan ke dalam rumah mereka", kalau para pengrajin bisa membawa produk bathup tembaga ke rumah maka sebagian visualisasi tersebut sudah terwakili, atau sebuah wastafel tembaga di sudut ruang tamu.
Kecenderungan handicraft atau home decorastion ketika ini bukan hanya sekedar untuk "dipandang" melainkan juga harus bisa "berfungsi", oleh alasannya yaitu itu produk-produk home decoration harus bisa menjalankan sebuah fungsi tertentu. Misalnya, handicraft berupa alat pelinting tembakau dan sebagainya. Kepekaan seorang desainer produk untuk hal-hal menyerupai ini menjadi sangat penting sehingga handicraft yang dihasilkan para pengrajin tidaknya sekedar untuk dipandang melainkan untuk dipakai.
Kepekaan lain dari seorang desainer produk yaitu kepekaan terhadap kecenderungan "pencitraan diri", tergambarkan dengan budaya selfie yang hampir menjadi kebutuhan setiap orang. Seorang desainer perlu membuat karya-karya yang bisa mengangkat "kelas" seseorang sesuai dengan profesinya, contohnya membuat hand-made pen glamor untuk para direksi, membuat custom made pisau untuk seorang chef, membuat custom made gunting untuk seorang penata rambut profesional dan sebagainya.
Custom made pen |
Custom made pisau |
Hal di atas merupakan pekerjaan rumah bagi para pengrajin untuk menyikapi perubahan pasar ketika ini, kalau mereka mau menyesuaikan diri dan cerdas menyikapi perubahan jaman maka mereka akan bisa terus bertahan dan bahkan bisa membuat pasar untuk produknya sendiri.
Sepertinya hal ini berlaku untuk produk-produk handicraft dan home decoration yang lain, tidak hanya kerajinan tembaga dan kuningan saja. Semoga apa yang kami tulis hari ini bisa sedikit membantu teman-teman UMKM yang berkecimpung di produksi kerajinan tembaga dan kuningan. Tetap semangat dan terus berinovasi.