Sambel Pecel Semarang Merk Sambal Bu Kaji. |
Bicara sambal di Jawa Tengah niscaya kita akan dihadapkan dengan banyak pilihan produk sambal dari banyak sekali produsen di propinsi ini. Sangat banyak, dan repotnya lagi masing-masing mempunyai cita rasa yang berbeda, dan yummy tidaknya tergantung selera.
Salah satu UKMM produsen sambal di Semarang yaitu Mbak Siti Umayah, dan saya mengenalnya sebagai Mbak Maya, produsen sambel pecel orisinil Semarang dengan brand "Sambal Bu Kaji". Nama yang cukup mengusik, hingga saya menanyakan asal-usul nama tersebut yang ternyata yaitu nama orang renta Mbak Maya, yaitu Hj Sartinah, yang menurunkan resep sambel pecel ini kepada Mbak Maya.
Membuat sambel pecel ini dimulai orang tuanya semenjak tahun 1999 meskipun tidak untuk tujuan usaha, sementara pandangan gres untuk berbagi produksi sambel pecel ini sebagai usaha dimulai oleh Mbak Maya beberapa tahun yang lalu, baik dikembangkan sebagai sambel kemasan maupun membuka warung pecel ibarat kini ini.
Dari kegigihannya "Sambal Bu Kaji" terpilih sebagai produk UMKM kota Semarang yang dipamerkan di Moscow tahun kemudian oleh kontingen kota Semarang dan Propinsi Jawa Tengah. Sebuah upaya untuk memperkenalkan produk lokal Jawa Tengah di pasar luar negeri.
Mbak Maya berfoto dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. |
Saya masih ingat benar, bagaimana dalam setiap training dan pembinaan yang saya berikan, Mbak Maya selalu aktif bertanya dan berdiskusi mengenai bagaimana cita rasa produk sambal-nya hingga dengan bagaimana kemasan yang baik untuk produknya meskipun ketika itu Mbak Maya telah membawa prototype kemasan yang sudah cukup bagus.
Bahkan tamat mendapatkan pembekalan digital marketing, Mbak Maya pun sudah mempraktekkannya dengan menciptakan website dan mulai penjualan produknya secara online. Bahkan tidak hanya itu, ketika ini produk nasi pecel, sambel pecel kemasan-nya pun bisa dipesan melalui Go Resto maupun Grab Resto.
Warung Pecel Bu Kaji.
Jika ketika ini produksi sambal kemasan "Sambal Bu Kaji" telah mencapai 25-50 kg per hari, maka tidak kalah ramainya yaitu warung pecel yang dibuka di samping toko sambel pecelnya. Gaya pemasaran modern telah disentuh oleh Mbak Maya, yaitu melaui Go Resto dan Grab Resto yang berdasarkan penuturannya penjualanannya semakin meningkat dari hari ke hari.
Warung Pecel Bu Kaji, di Jl Kedung Mundu Raya 169-170 Semarang. |
Antrain pesanan di Warung Pecel Bu Kaji. |
Website & Applikasi Digital.
Saat ini pemasaran produk sambel kemasan maupun curah telah dibantu dengan website https://sambalsemarang.com/ dan pemesanan dilakukan melalui WA di no +62 812-2522-240. Pasar yang dilayani ketika ini masih pasar retail dengan jangkauan seluruh Indonesia.
Selain penjualan melalui website, applikasi Go Resto dan Grab Resto sangat membantu produk warung pecel dan sambal kemasannya.
Untuk pemasaran offline, produk "Sambal Bu Kaji" bisa ditemukan di Bandara Ahmad Yani Semarang.
Kegigihan dan akal dari Mbak Maya juga terlihat dengan kemampuannya merayu para artis untuk berfoto dengan produknya.
Foto artis Dewi Sandar dengan produk Sambel Bu Kaji. |
Ke depan, Sambal kemasan Bu Kaji akan berbagi pemasarannya melalui biro dan distributor ketika kapasitas produksinya telah meningkat. Agen yang dibidik yaitu biro di kota-kota besar ibarat Jakarta, Surabaya, Bandung, Makassar, Balikpapan dan sebagainya.
Saat ini upaya untuk peningkatan produksi telah mulai dipersiapkan mulai dari mempersiapkan jaringan supply materi baku, peningkatan mesin produksi dan juga jaringan pemasaran.
Apapun yang telah dicapai oleh Sambel Bu Kaji ketika ini, bagi saya yaitu sebuah potret usaha seorang pelaku UMKM mikro yang sangat gigih dan tidak kenal mengalah dengan segala keterbatasan yang dimilikinya. Sukses Mbak Maya, tetap semangat!