ADS

Handicraft ? Sudah Saatnya Menjual Bisnis, Bukan Produk.

Handicraft ? Sudah Saatnya Menjual Bisnis, Bukan Produk.
Jika bicara handicraft maka akan hadir di hadapan kita banyak sekali ragam dan materi handicraft, meskipun hanya dari provinsi Jawa Tengah. Mulai dari kayu, logam, batu, resin, gipsum, keramik atau apa lagi yang dapat kita sebutkan ketika ini. Banyak sekali, dan kebanyakan konsep dari teman-teman UMKM ialah masih fokus kepada menjual produknya, bukan bagaimana mengatakan bisnis "membuat" produk tersebut kepada konsumen. 

Inilah apa yang kami diskusikan dengan teman-teman UMKM siang ini di Teh Java Cafe di Stasiun Tawang, bagaimana menjual bisnis bukan menjual produk. Mereka ialah Mas Irwan Kurniadi produsen media mewarnai 3D dari gipsum untuk keperluan edukasi anak dan Uda Andi Saidan seorang seniman finishing produk produk handicraft. Ada yang menarik dari sisi Uda Andi Saidan ini, alasannya beliau telah berhasil menemukan "magic gel" untuk transfer image, sebuah teknik finishing dengan cara menempelkan foto atau gambar atau grafis lainnya di atas media batu, kayu, kain, keramik, gipsum, kaca, logam dan sebagainya.

Mengapa materi diskusi ini diangkat dalam konsultasi UMKM hari ini? Ya, sebagaimana kita ketahui bahwa tidak gampang menjual handicraft ketika ini, sangat berbeda dengan 12 - 20 tahun yang lalu. Perlu upaya kreatif untuk menyikapinya, jikalau pasar ekspor sedang lesu maka bersama-sama pasar dalam negeri tidak kalah menjanjikan. 

Kita fokus pasar lokals saja, lantas apa yang mesti kita lakukan dengan pasar lokal? Membangun keterlibatan dalam bisnis kita. Dalam konteks ini kita akan membangun sebuah business opportunity, sebelum hal ini menjadi franchise di masa mendatang. 

Bagaimana kita dapat mengajarkan customer bisnis untuk dapat melaksanakan apa yang kita lakukan, dan mereka dapat berbisnis dari handicraft yang kita ciptakan. Tentunya hak kekayaan intelektual akan menjadi hal yang crusial, namun hal ini dapat kita kunci semenjak awal mulai dari hak brand maupun hak paten. Keuntungan dari bisnis ini ialah income dari paket bisnis tersebut serta continous supply untuk materi baku kepada customer bisnis.

Pada kesempatan ini saya melihat karya Uda Andi berupa transfer image di media watu putih yang inspiratif (maaf foto tidak dapat kami tayangkan, untuk menjaga kerahasiaan produk gres ini). Saya melihat produk tersebut dapat dikembangkan sendiri oleh para konsumen bisnis sesuai dengan kebutuhan 

Untuk menyikapi pasar ketika ini, applikasi dan website sangat diharapkan untuk memasarkan bisnis tersebut. Hal ini disadari benar oleh Uda Andi Saidan, alasannya sudah bukan waktunya lagi jualan door-to-door. "Sudah waktunya marketing digital Bro!" Begitu katanya.

Kami berharap ketika ini para UMKM menjadi lebih kreatif, bukan lagi hanya sekedar jual produk tetapi menciptkan bisnis ibarat franchise-francise leker, sari tebu, thai tea dan sebagainya. Apa bedanya? Handicraft pun dapat diperlakukan ibarat ini. Sukses!





Subscribe to receive free email updates:

ADS