ADS

Sarapan, Sebuah Peluang Perjuangan Mikro Bagi Ibu Rumah Tangga

Lapak Sarapan Pagi Pinggir Jalan
Tergelitik permasalahan di sekitar lingkungan perumahan saya sendiri, saat harga kebutuhan hidup semakin menaik sementara penghasilan justru semakin terbatas maka beberapa Ibu-Ibu Rumah Tangga mencoba ngobrol dengan saya apa yang bisa mereka lakukan untuk membantu perekonomian keluarga dengan modal yang tidak terlalu berat, semisal antara Rp 500 ribu hingga dengan Rp 1 juta. Survive, inilah motivasi awal dalam merintis perjuangan di kalangan Ibu Rumah Tangga sebelum berbicara lebih lanjut mengenai perjuangan yang sebenarnya.

Dalam dialog ini saya mengajak mereka untuk mencoba cermat dan jeli mengamati apa yang selalu menjadi kebutuhan masyarakat, taruhlah kita amati setiap pagi saat dengan waktu yang sangat terbatas para Ibu Rumah Tangga lain harus menyediakan sarapan untuk anak dan suaminya. Jika lingkungan kami yaitu perumahan yang padat, maka berapa ratus Ibu Rumah Tangga setiap pagi akan keluar rumah untuk belanja sarapan siap saji bagi keluarganya.

Inilah peluang pasar yang ada, yaitu menyediakan lauk atau sayur siap saji kepada para Ibu Rumah Tangga setiap pagi. Mengapa hal ini merupakan peluang? Lihat betapa banyak perjuangan lapak sarapan pagi yang berkembang pesat di tempat kami yang sudah padat pemukiman.Saya mengajak para Ibu Rumah Tangga yang ingin perjuangan untuk melihat kenyataan ini tanpa harus melaksanakan survey yang bertele-tele sebab keterbatasan kemampuan mereka.

Setelah termotivasi dengan peluang yang ada, maka selanjutnya saya mengajak mereka untuk melihat apa yang mereka punya dan apa yang bisa mereka lakukan untuk menangkap peluang tersebut. Mereka harus fokus kepada apa yang menjadi "strength point" mereka, contohnya kalau mereka mempunyai kemampuan dalam menciptakan ayam bakar maka mereka harus fokus pada kemampuannya tersebut, kalau mereka bisa menciptakan ayam agresif asem maka itulah yang harus mereka buat. Kunci sukses dalam bisnis kuliner yaitu pada cita rasa kuliner tersebut, bahkan harga bisa menjadi nomor dua sesudah cita rasa  tersebut.

Setelah mereka telah bisa menciptakan kuliner yang yummy dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat sekitar, mereka harus memikirkan kemasan mudah yang menarik dan semoga kuliner yang dijual pun menawarkan jaminan kebersihan kepada konsumennya. Banyak kuliner berupa pepes yang tampil dengan tampilan khasnya dan dilapis plastik, semua harus memperhatikan kebersihan dan juga harga kemasan yang murah tapi rapi dan sehat.

Makanan sudah ada, kemasan sudah terpikirkan maka selanjutnya bagaimana menjualnya? Para pemilik lapak pada prinsipnya membuka kesempatan seluas-luasnya bagi para supplier untuk menitipkan barangnya dengan mengambil untung daripadanya. Pilihlah lapak yang ramai pengunjungnya dan pilih juga lapak yang menjual barang yang berbeda dengan apa yang kita tawarkan atau sebaliknya kita menciptakan kuliner yang belum terjual di lapak tersebut.

Usaha sederhana ini kami ajarkan kepada para Ibu-Ibu Rumah Tangga yang ingin memulai perjuangan kecil tetapi belum tahu harus melaksanakan apa. Tidak harus perjuangan makanan, tetapi sebab kebetulan yang ngobrol dengan saya menentukan perjuangan kuliner maka peluang di atas perlu dipikirkan. Selamat mencoba!


Subscribe to receive free email updates:

ADS