Menjadi Negosiator Handal |
Banyak pelaku UMKM mengakui bahwa mereka lemah dalam bernegosiasi dengan customer, dan mereka butuh bekal ilmu perundingan yang memadai semoga mereka bisa menang dalam perundingan dan bisa mempertahankan margin profitnya.
Sebelum bernegosiasi sudah niscaya para pelaku UMKM harus paham benar apa yang mereka miliki ketika ini, mereka harus paham benar mengenai product knowledge dan paham benar pasar yang mereka hadapi. Sehingga setidaknya mereka sudah terbekali dengan baik sebelum melaksanakan negosiasi.
Ada beberapa saran bagi para pelaku UMKM dalam bernegosiasi, yaitu antara lain:
1. Berstrategi.
Seperti perang, dalam perundingan Anda juga perlu punya banyak taktik dan taktik. Adanya taktik akan membantu Anda melaksanakan pendekatan terbaik unuk mencapai tujuan. Sedangkan taktik, yaitu langkah-langkah teknis untuk mendukung strategi. Tanpa keduanya, perundingan akan berjalan lambat dan tanpa arah yang jelas. Istilahnya yang terjadi hanya debat kusir tak berujung. Apa taktik yang perlu dimiliki setiap negosiator? Kemampuan berpikir kreatif dan cepat. Pemikiran ini nantinya akan menghasilkan sejumlah alternatif yang sanggup diterima. Negosiator sukses yaitu mereka yang mempunyai taktik baik sehingga bisa mengubah pilihan-pilihan mereka menjadi kenyataan.
2. Jangan praktis emosi.
Salah satu kunci keberhasilan orang yang jago nego yaitu ia bisa mengendalikan emosi. Tidak praktis murka atau meledak ketika perundingan berlangsung alot. Atau mendadak bete ketika berhadapan dengan lawan bicara yang tidak kooperatif. Ketika bernegosiasi kecerdasan emosional Anda diuji, bagaimana memengaruhi orang lain dalam kondisi apa pun. Selain itu, pengelolaan diri yang baik juga memudahkan Anda untuk mengenali setiap sisi positif dan lawan bicara. Perlu digarisbawahi, perundingan tidak bisa lepas dari komunikasi. Tak mungkin Anda melaksanakan proses tawar menawar hanya dengan memakai bahasa tubuh. Kuasai keterampilan komunikasi dan Anda sudah memenangkan setidaknya 50 persen dari negosiasi.
3. Tanpa debat.
Menyelesaikan proses perundingan dengan berdebat hanya akan menawarkan pada orang lain bahwa Anda bukanlah seorang negosiator yang baik. Membantah kalau memang harus, tapi jangan pernah lupa bahwa berdebat tidak pernah menjadi penyelesaian yang sempurna dalam bernegosiasi. Bahkan, seorang negosiator yang baik akan menawarkan perilaku seperti tak peduli terhadap siapa yang memperoleh kemenangan atas janji yang berhasil dibuat. Ia cerdik menciptakan pihak lain merasa seperti persetujuan simpulan tersebut merupakan idenya.
4. Menyimak lawan bicara.
Bagaimana rasanya bila ketika Anda bicara, lawan bicara malah sibuk sendiri atau melamun? Yang ada malah "emosi jiwa" dan kecewa sebab merasa "dicuekin". Begitu juga dengan lawan bicara Anda. Bagaimana perundingan bisa berhasil, bila Anda tidak menyimak setiap kata yang diucapkan lawan bicara? Hanya badan Anda yang ada di sana, namun pikirran melayang ke mana-mana, memikirkan pekerjaan yang belum kelar, pacar yang ngambek. Atau Anda terlalu sibuk memikirkan apa yang ingin Anda katakan selanjutnya.
Untuk memudahkan Anda menyimak pembicaraan lawan bicara, perhatikan ketiga hal berikut:
- Jika mereka berbicara perihal analisis, berarti mereka sedang memberikan apa yang dipikirkannya.
- Jika mereka berbicara dengan nada bertanya atau menyelidik, ini berarti ada kekhawatiran yang mereka pikirkan. Inilah ketika yang sempurna untuk memberi klarifikasi dan meyakinkan lawan bicara.* Biasanya mereka juga akan memberikan apa yang menjadi harapannya. Ini yaitu ekspektasi mereka terhadap hasil negosiasi.
Dalam perundingan bertanya tidak dilarang, malah sangat dianjurkan. Mengapa, sebab bertanya yaitu seni yang bisa menciptakan lawan bicara melihat kemampuan Anda mengelola proses negosiasi. Untuk bisa bertanya tentu saja Anda perlu saling menyimak apa yang disampaikan masing-masing pihak. Adanya pertanyaan akan menciptakan proses perundingan lebih hidup dan tak menutup kemungkinan menghasilkan aliran dan ide-ide baru. Apalagi negosiasi, sebetulnya bukan sekadar situasi tawar-menawar, melainkan sebuah proses menyatukan alur aliran di mana setiap pihak punya kedudukan sama penting.
Semoga sharing ini bermanfaat, selamat mencoba.