Yang kecil pun bisa mengalahkan yang besar. |
Saat ini sudah tidak perlu mempermasalahkan skala perusahaan lagi selama yang diharapkan oleh konsumen bukan kapasitas. Produk yang berkualitas pun sudah bsa hadir dari perjuangan skala kecil, apalagi dalam dunia media, ketika ini ada kecenderungan promosi perusahaan besar justru keara influencer. Influencer ini biasanya ialah para pemilik blog atau seorang tokoh yang mempunyai banyak pengikut di social media.
Memang sduah terjadi banyak perubahan sikap pasar ketika ini dan hal ini justru menguntungkan para pelaku perjuangan kecil, selama mereka kreatif dalam produksi dan kreatif dakam pemasaran. Kreatif dalam produksi ialah kreatiivitas mereka menghadirkan produk unik yang benar-benar bisa melayani kebutuhan sekelompok pasar, sementara kreatif dalam pemasaran ialah kemampuan mereka dalam menggarap pasar tertentu dengan cara yang unik.dan di luar kebiasaan.
Saat ini dalam banyak sekali gelaran kompetisi UMKM, kami melihat bahwa produk-produk UMKM sudah tampil dengan kemasan yang sangat menarik bahkan dengan kualitas produk yang tidak kalah dengan produk industri. Masalah rasa, justru banyak produk UMKM mempunyai rasa yang otentik dan khas lantaran mereka tidak menganut faham produksi massal yang biasanya melibatkan bahan-bahan aditif pendukung produksi menyerupai penyedap (perisa atau penguat rasa), pemanis, pengawet dan semacarmnya. Produk-produk UMKM yang telah terbina, sangat kondusif dan jauh dari bahan-bahan aditif yang menjauhkan produk tersebut dari "kekhasan" dalam rasa. Produk UMKM ini justru lebih menarik, terutama produk pangan, lantaran mulai diarahkan untuk memenuhi kriteria: sustainable, local, organik (original) dan wholesome (sehat). Dengan kata lain, produk UMKM telah mulai menempati ruang khusus dalam benak pelanggannya.
Produk industri yang massal, sangat gampang ditemukan di manapun, namun produk UMKM yang khas hanya ada di tempat-tempat tertentu. Justru hal ini menjadi semacam "kebanggaan" konsumen ketika bisa memperolehnya, terlebih ketika produk itu hanya ada di suatu tempat tetapi sudah dikenal luas oleh pasar. Produk-produk ini biasanya berupa produk-produk khas suatu tempat yang digarap dengan konsep oleh-oleh.
Selain kreatif dalam produksi, kreativitas dituntut dalam hal pemasaran dan promosi. Pemanfaatan teknologi digital menjadi syarat untuk disebut kreatif selain cara-cara pemasaran dan promosi yang kreatif itu sendiri. Masih teringat dengan cara-cara snack "Maicih", betapa dalam waktu singkat bisa sangat boom di social media, dan bisa melejitkan penjualannya yang luar biasa. Masih teringat dengan iklan-iklan kreati dari Bukalapak ketika awal-awal muncul? Sungguh kreatif iklannya.
Kami sendiri selaku pendamping UMKM berusaha masuk ke arah kreativitas promosi dan pemasaran tersebut. Beberapa UMKM kami arahkan untuk lebih kreatif lagi dalam melaksanakan promosi dan pemasaran.
Dimulai dari pemlihan segemntasi pasar dan juga tagetingnya yang terang dan fokus, maka setelahnya produsen akan bisa untuk memilih positioning yang sempurna untuk seni administrasi pemasarannya. Ternyata, positioning yang sempurna ialah kunci keberhasilan seni administrasi pemasaran. Kreativitas bisa dimulai dari bagaimana kita tetapkan posistioning, dan selanjutnya membangun "value propositon" yang menjawab pertanyaan "mengapa orang harus membeli produk anda". Untuk menuju ke arah value proposition ini, produsen mempunyai solusi dan alternatif solusi. Alternatif solusi yang tidak biasa ialah apa yang disebut dengan kreatif solusi.
Jika kita sudah terbiasa dengan fokus pada positioning dan membangun value proposition serta bisa menemukan banyak sekali alternatif solusi yang tidak "biasa" maka bisa dikatakan kita telah terbiasa dengan pola-pola yang kreatif, yaitu pola-pola yang "berbeda" dengan apa yang dilakukan oleh orang lain.
Jika UMKM atau produsen sudah mulai terbiasa dengan pola-pola yang kreatif, baik dalam hal produksi maupun pemasarannya, maka bergotong-royong konsumen sudah tidak perduli lagi dengan apa skala perusahaan tersebut. Skala perusahaan menjadi tidak penting pada ketika kebutuhan konsumen mengarah kepada produk yang bisa "memuaskan" kebutuhan mereka. Skala menjadi tidak penting pada ketika ini dan pada risikonya perusahaan yang kecil tersebut kalau bisa terus konsisten dalam kreativitas maka pada perjalanannya nanti juga akan menjadi besar.
Oleh alasannya ialah itu, UMKM harus semakin optimis dan terus membangun pola-pola kreatif dalam kinerjannya. Sukses!