Gagal, bukanlah sebuah aib. |
Pemahaman Kami
Salah dan gagal yaitu hal yang niscaya akan terjadi dalam perjalanan kita, baik dan kehidupan maupun dalam usaha. Sehingga gagal bukanlah sebuah malu yang harus ditutupi, alasannya yaitu dengan contoh pikir yang benar bersama-sama kegagalan yaitu sebuah "tanda" bahwa apa yang kita lakukan belumlah sesuai dengan kenyataan yang ada.
Gagal bukan berarti "jalur" yang kita tempuh salah, bisa jadi "cara" kita menempuhnya yang salah sehingga dari sinilah kita berguru mengenali diri potensi diri serta kemampuan melihat peluang yang seusai. Bicara jalur atau tahapan bisnis, mungkin para mentor bisnis lebih piawai dalam menyajikannya. Namun ketika bicara cara menempuhnya, pastilah para mentor ini harus berguru dari para pelaku bisnis itu sendiri.
Berbeda contoh pikir, maka cara yang dilakukan niscaya akan berbeda. Pola pikir dalam memahami tujuan perjuangan dan kondisi dikala ini menjadi sangat penting. Beberapa orang yang telah sukses terbukti mempunyai contoh pikir yang berbeda dengan orang kebanyakan, bahkan seringkali bertentangan dengan contoh pikir orang kebanyakan.
Selain itu, sebuah keyakinan yang besar lengan berkuasa menjadi semangat pendorong yang luar bisa untuk selalu kembali ke jalannya (ke orbitnya). Dan hal ini pun kami temukan pada beberapa orang sukes dikala kami juga berguru bagaimana memahami kiat-kiat mereka dalam mencapai tahapan dikala ini.
Bedah Masalah
Jika para andal akan menuliskan sederet literatur sebagai referensi, maka sudah menjadi kebiasaan kami tumpuan yang kami pakai yaitu justru hal-hal yang sangat sederhana dari pengalaman kami sendiri atau pemahaman dari beberapa praktisi.
Beberapa sahabat menyampaikan bahwa solusi bisa kita temukan dari bidang atau kasus lain dalam hidup ini, dan bahkan hal yang sangat sederhana. Selanjutnya pelajaran lain mengajarkan kepada kami untuk mencoba melihat sebuah esensi dari setiap kejadian, melihat isi bukan wadahnya.
Mungkin banyak orang yang akan berbeda dengan pemahaman kami, bahwa bersama-sama ada pelajaran penting dalam shalat (maaf, saya tulis ini bukan alasannya yaitu problem muslim dan non muslim melainkan alasannya yaitu esensi dari shalat tersebut). Meskpun kami bukan spesialis agama, namun kami kagum dengan esensi-esensi yang disimbolkan dalam setiap gerakan dan urutannya.
Ketika kami bertemu dengan beberapa pelaku perjuangan yang sukses, maka yang paling menonjol yaitu keyakinan mereka. Niat mereka sangat besar lengan berkuasa dalam memulai bisnis mereka (yang di sini kami ibaratkan sebagai urutan shalat). Selanjutnya, setiap gerakan selalu dimulai dengan Allahu Akbar, Sami’allahu liman hamidah dan salam, yang berdasarkan kami yaitu kemampuan yang diharapkan untuk bisa melihat posisi kita dikala ini, dan perilaku apa yang perlu kita pahami dikala menghadapi posisi ini.
Doa ifititah dan alfatehah merupakah tahapan penting dalam mengawali shalat, dan disinilah kita berguru bagaimana dalam bisnis kita harus awali dengan memantapkan niat, memahami tujuan kita serta memahami apa yang akan ktia lakukan untuk mencapainya. Visi dan misi tertuang dalam tahapan ini. Adanya bacaan-bacaan ayat sehabis al fatehah yaitu simbol perihal keleluasaan anda menentukan minat dan cara anda dalam melaksanakan perjuangan anda.
Ruku' memiliki pesan yang sangat penting, alasannya yaitu dikala memulai perjuangan yaitu dikala yang sangat berat dan bisa jadi kondisi anda akan "turun" dari kondisi dikala ini. Di tahapan inilah kita diminta untuk banyak berguru dari banyak sekali hal, dan berguru juga untuk selalu bangun dari kegagalan. Banyak mendengar dan mencari tumpuan sebagaimana disimbolkan dalam bacaan Sami’allahu liman hamidah. Cara inilah yang akan membawa anda untuk bangun kembali.
Sujud Pertama adalah sebuah simbol yang luar biasa, yaitu mengajar para pelaku perjuangan bahwa sukses itu bukanlah apa yang tampak oleh orang sekitar melainkan apa yang telah bisa mereka rasakan dan pahami perihal perjalanan usaha. Kemampuan mereka dalam menangkap esensi ilmu dalam bisnis jauh lebih berharga dari sekedar mempunyai harta dan uang yang seringkali menjadi godaan dalam tujuan mereka. Pada tahapan ini bukan berarti tidak akan ada ujian gagal-bangkit, tetapi mereka akan lebih siap dengan pengetahuan dan pemahaman mereka. Doa-doa yang ada dalam sujud mengingatkan pelaku perjuangan untuk selalu rendah hati, tidak mirip ketika mereka mengawali perjuangan (masih dalam kondisi berdiri). Rendah hati ini mohon diartikan sebagai kemampuan untuk mengendalikan nafsu, dan kemampuan untuk memahami kemampuan dan potensi diri.
Sujud Kedua, hampir sama sama dengan dengan sujud pertama namun kami pahami sebagai pengingat bahwa perulangan ini sebagai pengutamaan bahwa melihat ke bawah yaitu lebih penting dari ketika kita melihat apa yang di atas kita.
Berulangnya rakaat yaitu simbol bahwa kita harus selalu konsisten dan janji atas apa yang telah kita niati dan lakukan.
Duduk Akhir, sukses yaitu ketika anda telah bisa mengucapkan salam, yang artinya anda bisa memperlihatkan kesejahteraan kepada masyarakat sekitar.
Mungkin pemahaman kami yang sangat dangkal ini niscaya jauh dari sempurna, namun setidaknya tumpuan ini yang banyak membantu kami dalam memperlihatkan solusi kepada teman-teman UMKM yang sedang "gagal" bahkan bisa jadi hal ini merupakan motivasi bagi kami sendiri yang niscaya tidak pernah lepas dari aturan "salah dan gagal".
Bukan problem gagal yang penting, tetapi problem bangun dari gagal lah yang menjadi esensi dari sebuah kegagalan. Kegagalan yaitu sumber ilmu yang sangat penting.