Gula Cair GULANAS |
Sudah menjadi rutinitas kami ketika melaksanakan pendampingan bisnis UMKM, kami pun harus melaksanakan praktek pemasaran untuk produk tersebut untuk mengetahui kendala-kendala riil yang ada di lapangan. Pertanyaan dan jawaban dari pasar merupakan info yang sangat penting dalam pemasaran. Mulai dari apa yang bahwasanya diinginkan oleh pasar untuk sebuah produk gula, apakah alasannya pertimbangan fungsi, pertimbangan kesehatan, pertimbangan pemakaiannya, atau pertimbangan-pertimbangan lain yang belum pernah kami perkirakan sebelumnya.
Jika jawaban pasar masih berkutat pada problem fungsi gula sebagai pemanis, maka pertanyaan mereka masih berkutat pada perbandingan antara gula pasir dan gula cair. Jika terkait dengan kesehatan maka pertanyaan-pertanyaan seputar kandungan gula cair akan terus mengalir dan apa bedanya dengan gula cair yang sudah ada di pasaran. Jika pertanyaan berkisar pada pertimbangan pemakaiannya maka pertanyaan akan berkisar pada kepraktisan dan efisiensi pemakainannya.
Hal ini merupakan pembelajaran kami yang sangat luar biasa dalam memasarkan sebuah produk yang tergolong gres di pasaran. Kami berguru bagaimana memahami pasar dan memahami kebutuhannya sekaligus berguru bagaimana gula cair bisa memenuhi kebutuhan pasar tersebut.
Beda gula cair GULANAS dengan gula cair lain.
Beberapa produk gula cair telah beredar di pasaran, mereka berupa gula jagung cair (fruktosa) dan gula singkong cair (glukosa) dan pemainnya ialah perusahaan-perusahaan besar. Gula cair tersebut didapatkan dari proses pirolisa, yang bisa mengubah strach (tepung/karbohidrat) menjadi gula.
Sementara gula cair GULANAS ialah gula cair dari tebu yang tidak dikristalisasi, di dalamnya masih terkandung semua unsur gula yaitu glukosa, fruktosa dan glukosa sehingga gula cair GULANAS disebut sebagai gula alami. Unsur gula yang bisa dikristalisasi ialah sukrosa, maka gula pasir yang kita konsumsi sehari-hari ialah gula sukrosa.
Kami tidak akan menghakimi mana yang lebih baik, alasannya bahwasanya semua akan memenuhi kebutuhan gula secara khusus. Hanya saja alasan GULANAS masih menjaga keberadaan ketiga unsur gula tersebut ialah alasannya alasan kesehatan, alasannya gula tersebut ibarat dengan apa yang dihasilkan oleh tebu bukan hanya mempertahankan salah satu unsur saja ibarat gula jagung (fruktosa, cair), gula singkong (glukosa, cair) dan gula pasir (sukrosa, padat).
Untuk gula merah (kelapa) pun GULANAS masih mempertahankan unsur-unsur alaminya, alasannya pertimbangan kesehatan dan kebersihan.
Mengenal gula cair GULANAS lebih baik.
Jika dibandingkan dengan antara pemakaian gula pasir dan gula cair untuk konsumsi rumah tangga memang akan ada kecenderungan para pemakai akan tetap bertahan dengan pemakaian gula pasir alasannya mereka tidak melaksanakan perhitungan komersial pada kepraktisannya. Meskpun beberapa testimoni dari pemakai menyampaikan bahwa mereka merasa lebih mudah memakai gula cair, dan juga lebih bersih. Masalah kemanisan, gula cair bisa disetting kemanisannya namun untuk kebutuhan ketahanan dan kestabilan dalam kemasan maka brik yang digunakan ialah antara 67% - 70% dan level ini cukup bisa memenhi kebutuhan para penggemar kemanisan.
Jika pemakaian sudah meningkat untuk industri, mulai dari industri masakan dan minuman skala kecil hingga besar maka kecenderungan pemakaian gula cair akan semakin besar alasannya para pelaku perjuangan bisa melaksanakan efisiensi yang tidak sedikit, ibarat dari menghilangkan proses "mencairkan gula pasir". Banyak keluhan industri HOREKA yang mencairkan gula pasir dan menyampaikan bahwa gula pasir yang telah dicairkan tidak bisa bertahan usang (basi).
Untuk industri besar, pertimbangan kebersihan gula cair menjadi salah satu pertimbangan sendiri.
Kepraktisan inilah yang membantu pelaku perjuangan untuk memakai gula cair, alasannya dalam perhitungan komersialnya mereka bisa berhemat banyak. Dan untuk konsumsi besar, kemasannya pun bisa memakai jerigen, drum maupun kendaraan beroda empat tanki.
Perlu kami tekankan lagi di sini bahwa gula cair GULANAS ini dibangun dengan tujuan mulia membangun swasembada gula di Indonesia, yang selama ini justru masih mengandalkan impor. Dengan memperkenalkan gula cair kepada masyarakat maka bahwasanya GULANAS telah melaksanakan upaya memperpendek proses gula dan menghilangkan "proses mahal yang tidak perlu" yaitu kristalisasi.
Jika masyarakat telah terbiasa dengan pemakaian gula cair, maka beberapa pabrik gula yang telah usang berhenti alasannya tidak bisa bersaing dengan gula impor akan bisa hidup kembali atau dihidupkan kembali untuk memproduksi gula cair. Dengan hidupnya kembali pabrik-pabrik gula di Indonesia, petani tebu akan mulai mencicipi rangsangan untuk produksi kembali. Sebuah harapan besar dan butuh santunan dari seluruh masyarakat Indonesia yang ingin Indonesia lebih maju.
Pasar Gula Cair GULANAS
Penting bagi GULANAS untuk memperlihatkan info kepada para kawan siapa pasar yang bisa digarap oleh para mitra.
Pasar HOREKA (Hotel, Resto dan Cafe) merupakan pasar industri masakan dan minuman yang dibidik oleh GULANAS selain pasar industri ibarat industri minuman, makanan, farmasi dan sebagainya. Luasnya pasar HOREKA dan industri masih merupakan peluang yang besar bagi para kawan biro untuk menggarapnya. Industri permen, kecap dan minuman merupakan pasar yang sangat besar yang secara sedikit demi sedikit akan digarap oleh GULANAS alasannya untuks dikala ini masih terkendala dengan kapasitas produksi.
Untuk pasar konsumen langsung, GULANAS juga menggarap retail modern sebagai distibusi produknya untuk kebutuhan rumah tangga.
Untuk ukuran pendatang baru, promosi online yang dilakukan oleh GULANAS sudah cukup mengundang ketertarikan banyak pihak baik konsumen maupun mitra. Bahkan dikala ini pun GULANAS juga memanfaatkan beberapa peluang ekspor untuk negara-negara tetangga.