UMKM harus banyak informasi, salah satunya isu dari koran. |
Memperluas cakrawala berpikir dan wawasan yaitu kebutuhan bagi para pelaku usaha. Mempertimbangkan hal tersebut, semenjak beberapa bulan terakhir dalam setiap keterlibatan saya dalam training atau pembekalan bahan kepada UMKM saya selalu membagikan surat kabar (koran) kepada para penerima pelatihan, gratis.
Hal serupa juga saya lakukan ketika menunjukkan pembekalan "Menjadi Wirausaha Sukses" di Hotel Muria Semarang, yang diselenggarakan oleh DInas Perdagangan kota Semarang hasi ini. Sebanyak 50 pengrajin batik kota Semarang dikumpulkan dalam lembaga ini untuk mendapat pembekalan bagaimana membangun taktik kreatif menuju sukses usaha. Bukan sekedar motivasi, namun bagaimana mereka memahami apa yang menjadi tujuan perjuangan mereka, apa yang ketika ini terjadi dengan perjuangan mereka serta bagaimana mencapai tujuan tersebut yaitu hal yang sangat penting dalam pembekalan bahan kali ini.
Lantas mengapa saya membagikan surat kabar? Sebagaimana kita ketahui bahwa para pelaku UMKM masih sangat awam dengan media online, dan jikalau pun mereka bisa menyerap inifo dari internet dan sosial media mereka belum bisa membedakan mana yang benar mana yang hoax. Salah satu media yang masih kondusif dan legal sumbernya yaitu surat kabar (koran), sehingga saya masih menentukan surat kabar untuk dijadikan rujukan mereka sekaligus souvenir dari pembicaranya .. HaHa.
Membangun mindset wirasusaha sukses. |
Kebiasaan ini akan saya pertahankan hingga dengan beberapa bulan ke depan, atau mungkin bisa saya perpanjang kalau memang hal ini bermanfaat bagi para pelaku UMKM binaan kami.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang pun mempunyai impian untuk 5 tahun ke depan, Batik Semarang bisa lebih dikenal setidaknya oleh masyarakat kota Semarang sendiri. Dan pastinya hal ini perlu pinjaman dari Semua pihak, terlebih dalam mengedukasi keunikan batik Semarang itu sendiri.
Batik Semarang yaitu akar budaya orisinil masyarakat kota Semarang sebagaimana lumpia Semarang, hanya saja lumpia Semarang sudah lebih diterima keberadaannya oleh masyarakat Semarang dan luar Semarang. Masih butuh banyak perjuangan untuk memperkenalkan batik ini kepada masyarakat, apa yang unik dari batik ini dan apa benefit yang bisa diterima oleh pasar dengan keberadaan batik ini.
Nama besar Batik Solo dan Batik Pekalongan niscaya akan membayangi perjalanan Batik Semarang membangun jati diri, namun justru hal ini bisa menjadi pembanding dan rujukan yang terang untuk merk Batik Semarang. Batik Semarang harus ada, dan menjadi bab dari budaya Jawa Tengah yang perlu dibangun kebesarannya. Sukses.