Menjadi Unik, Menjadi Specialis |
Sebenarnya jikalau dicermati revolusi digital ini lebih memihak kepada individu atau kelompok kecil dibandingkan korporasi-korporasi besar, terlebih korporasi yang semenjak dulu terbangun dengan cara yang konvensional dan bekerja secara konvensional. Benar, jikalau tidak tidak bertransformasi dan mengikuti keadaan maka bisnis-bisnis korporasi tersebut akan menyusut dan karenanya terpecah atau bahkan hancur sekalian.
Ketika teman-teman UMKM tiba kepada kami dan mengajak diskusi mengenai apa yang mesti mereka persiapkan dan apa yang mesti mereka lakukan ke depan maka kami masih fokus kepada core bisnis mereka terlebih dahulu, yaitu menjadi unik dan spesialis, sebelum kami menuntut mereka bertransformasi digital. Dan hal ini menjadi sebuah keharusan bagi setiap produsen alasannya yaitu revolusi digital yang sangat terbuka ini menimbulkan efek duplikasi yang dapat jadi ribuan kali dari cara-cara konvensional.
Efek duplikasi, entah apakah alasannya yaitu banyak yang memalsukan atau memalsukan & memodifikasi atau sebagainya, yang terang menghadirkan efek persaingan yang luar biasa dahsyat. Nah pertanyaan selanjutnya adalah:
- Bagaimana customer menemukan bisnis anda ketika hampir semua bisnis terlihat sama? Bagaimana menciptakan bisnis atau produk anda menjadi berbeda dengan para pesaing anda?
- Apakah perbedaan yang telah anda buat ini merupakan "strength point" atau kompetensi anda? Jika benar, maka anda mempunyai asset yang besar lengan berkuasa untuk memulai membangun sebuah brand.
- Apakah bisnis anda gampang ditemukan ketika hampir lebih dari 60% pencarian bisnis dilakukan secara digital melalui mesin pencari?
- Apakah anda aktif secara digital dalam mempromosikan dan memasarkan produk anda?
Ke-empat pertanyaan di atas akan menuntun kita kepada bagaimana kita mulai memikirikan produk yang unik, yang berbeda dengan para pesaing. Kemamnpuan menciptakan berbeda ini harus merupakan kompetensi terbaik kita, atau dapat dikatakan kita harus menjadi seorang hebat dan fokus pada suatu bisnis atau produk. Dengan cara yang ini sejatinya kita telah merintis esensi sebuah brand, dan merk ini yang akan banyak membantu kita dalam persaingan di dunia digital.
Nah, selanjutnya ketika mereka telah melaksanakan hal-hal di atas yaitu mengingatkan apakah mereka telah mempunyai website? Face Book Fan Page? Google Business? atau semacamnya supaya mereka menjadi gampang ditemukan dalam search engine. Kemudian mereka juga mendukungnya dengan jaringan social media untuk memasarkan bisnis mereka sebagaimana memasarkan webiste, fan page, google business dll. Lebih penting lagi, apakah mereka aktif dengan tool-tool tersebut di atas? Apakah mereka telah melaksanakan SEO (Search Engine Optimization) dan SMM (Social Media Marketing) dengan baik atau dapat dikatakan apakah mereka aktif dengan tool-tool tersebut?
Memang ke depan tantangannya semakin luar biasa, namun bergotong-royong justru peluang berhadapan dengan pasar secaran eksklusif juga lebih gampang di jaman digital ini selama UMKM paham dan aktif melakukannya. Diskusi ini akan sangat panjang dengan detal-detail yang luar biasa, namun pada kesempatan ini kami hanya ingin mengingatkan hal-hal tersebut di atas terlebih dahulu. Sukses!