Di Malaysia, masakan ini lebih dikenal dengan nama popiah (sebutan lumpia dalam dialek bahasa Hokkien) dan umumnya disajikan dalam bentuk lumpia basah.
Disini popiah merupakan menu sarapan pagi yang sanggup ditemui di hampir semua hawker centre, bahkan di mal-mal juga terdapat gerai yang menjual popiah sampai jam tutup mal.
Popiah disini dibentuk sehabis pembeli memesan, dan diawali dengan mengoles kulit popiah yang tipis dengan sambal merah dan pasta tauco, lalu diisi bahan-bahan adonan menyerupai kepingan tahu dan telur dadar, toge, irisan timun, gilingan kacang tanah, dan taburan bawang goreng. Sebelum dihidangkan, popiah dipotong-potong lalu disiram saus tauco yang gurih dan manis, plus taburan biji wijen sebagai garnish. Variasi adonan popiah juga tergantung daerah yang menjualnya, terkadang ada popiah yang berisi irisan wortel, bengkuang, atau rebusan soun. Bahkan popiah yang dijual di mal-mal berisi butiran-butiran gorengan yang renyah dan biasa disebut crispy popiah - menyerupai yang disajikan oleh jaringan gerai Sisters Crispy Popiah.
Seperti posting sebelumya yaitu masakan Nasi Lui Char, popiah juga merupakan salah satu alternatif untuk masakan yang sehat dan berserat, namun tetap nikmat rasanya.
Harga sebiji popiah menyerupai yang dalam foto inset yaitu RM1,8 (sekitar Rp. 5.500,-) yang merupakan rekomendasi dan favorit penulis. Hawker center yang menjualnya terdapat dalam area Menara MBPJ, tepatnya disebelah minimarket 99. Untuk crispy popiah, anda sanggup dapatkan di mal-mal besar sekitar Kuala Lumpur dan Petaling Jaya, dengan harga lebih mahal yaitu RM3 (sekitar Rp. 9.000,-) untuk sebijinya.
Selamat berwisata kuliner.