ADS

Perbedaan Distributor, Supplier, Agen, Reseller Dan Drop Shiper.

Perbedaan Distributor, Supplier, Agen, Reseller dan Drop Shiper.
Sekilas memang topik goresan pena ini memang sangat sederhana, terutama bagi yang telah memahaminya, namun di kalangan pemula perjuangan dan para pelaku UMKM, hal-hal menyerupai distributor, Supplier, Agen, Reseller dan Drop Shiper sering kali tertukar dan menimbulkan kerancuan. Oleh lantaran itu goresan pena ringan ini kami kemukakan biar sanggup menjadi bacaan bagi teman-teman pemula perjuangan dan pelaku UMKM.
Pemahaman yang keliru dalam bisnis sanggup menjadi kesalahpahaman yang seharusnya tidak perlu terjadi, apalagi jikalau kesalahpahaman ini sanggup mengakibatkan kita harus kehilangan mitra, korelasi dan juga customer. Oleh lantaran itu harus dipahami benar arti dari setiap istilah tersebut di atas:

Pengertian Distributor, Suplier, Agen, Reseller dan Dropshiper.


Ketika ditanya mengenai pengertian distributor dan istilah lainnya, ada cukup banyak pemula perjuangan dan pelaku UMKM yang keliru dan bahkan ada yang belum tahu. Ada yang menganggap reseller ialah dropshipper, atau menganggap suplier itu sama saja dengan biro dan distributor.

Agar hal sepele menyerupai ini tidak terjadi lagi, definisi singkat mengenai istilah diatas kiranya sanggup membantu.

1. Distributor Membeli dari Produsen.

Pengertian distributor ialah pihak yang yang membeli produk secara pribadi dari produsen dan menjualnya kembali ke retail/ toko dan sanggup juga lansung ke end user. Jadi, distributor ini hanya mengambil produk yang sudah jadi dan siap dipakai tanpa perlu memodifikasinya.

Distributor ialah rantai pertama sesudah produsen. Bisa dalam bentuk perseorangan atau perusahaan yang membeli produk pribadi dari produsen secara pribadi dengan jumlah yang sangat besar.

Tidak sedikit banyak distributor yang mengambil barang tidak hanya di satu produsen saja, tapi dari banyak produsen. Soal harga tentu saja jauh lebih murah lantaran pribadi dalam partai besar. 
Distributor menerima banyak laba dari potongan harga pembelian produk dari produsen. Semakin banyak produk yang dibeli dari produsen, maka potongan harga produk akan semakin besar.

2. Suplier ialah Pendukung Kegiatan Usaha.

Berbeda dengan pengertian distributor tadi, suplier merupakan seorang pendukung aktivitas perjuangan yang menjual barang secara kontinyu untuk aktivitas produksi. Umumnya mereka menujualnya dalam bentuk barang mentah, contohnya suplier kertas, suplier besi, suplier materi makanan, dan seterusnya. Tidak sedikit juga ada suplier yang menjual barang pada distributor.

3. Agen ialah Perantara.

Setelah distributor nantinya akan ada biro yang nanti akan menjual barang ke toko retail. Mereka lebih berfungsi sebagai mediator antara distributor dan retailer. Kapasitas barang biasanya juga lebih kecil dan pendapatan mereka biasanya dari komisi penjualan atau selisih harga yang dibeli di distributor dan harga yang dipatok ke retailer.

4. Reseller Langsung ke Konsumen.

Nah, di kepingan paling final ialah reseller yang nanti akan menjual barang pribadi ke konsumen. Reseller ini sedikit menyerupai dengan agen. Mereka membeli barang tersebut dan menjual pribadi ke konsumen.

Biasanya reseller membeli barang dari produsen dengan harga yang lebih murah dengan jumlah tertentu. Selanjutnya, reseller akan menjual pribadi ke konsumen dengan mengambil untung dari selisih harga. Pihak reseller membutuhkan ruang/ daerah untuk menyimpan barang yang akan dijual.

5. Dropshipper Berbeda dengan Reseller.

Bedanya kalau reseller barang fisiknya ada, tapi kalau dropshiper menjual barang atau produk tertentu tanpa mempunyai barang secara real. Mereka lebih menjual isu ihwal produknya dan ketika nanti ada yang beli, mereka akan menghubungi sentra daerah mereka menjual isu produk tersebut.

Umumnya dropsipper ini dijalankan secara online dengan modal menggunakan marketplace atau menggunakan website sendiri. Cara ini dinilai sangat efektif dan murah. Keduanya juga sama-sama untung. Satu pihak produknya cepat laku, dipihak dropshipper juga sanggup menghasilkan uang dengan cara cukup menjual informasinya.

Mengapa 5 Hal Di Atas Dianggap Sangat Penting?

Kunci kesuksesan sebuah bisnis ialah dari sisi marketingnya. Seberapa anggun produk Anda, kalau tidak aktif mencari jalan menjemput bola rasanya mustahil. Kuncinya biar uang cepat berputar ialah dengan melaksanakan taktik pemasaran secepat mungkin.

Cobalah untuk melaksanakan beberapa langkah berikut ini:

1. Membuat Rantai Distributor

Buatlah rantai distributor sebanyak mungkin supaya jangkauan pemasaran produk lebih luas. Anda sanggup menciptakan iklan peluang perjuangan dengan usulan sebagai seorang distributor. Tawarkan harga yang menarik. Kalau berdasarkan penulis sendiri, laba sedikit (asal masih masuk nalar dan sanggup untuk diputar lagi) jauh lebih baik tapi yang beli banyak.

Ketimbang menaikan harga sedikit lebih bersaing kemudian Anda harus gigit jari menunggu distributor membantu membuatkan produk Anda.

2. Harga Bersaing Membuka Peluang Repeat Order

Bila Anda seorang produsen, jangan hingga menaikan harga dengan angka yang keterlaluan. Bisa-bisa produk Anda sanggup dikalahkan pesaing di luar sana dengan harga yang jauh lebih murah. Ingat, harga dari Anda nanti masih akan mengalami kenaikan sesudah dijual ke rantai berikutnya. Berikan harga yang dekat supaya terjadi repeat order.

Dalam memperlihatkan patokan harga, pastikan segalanya juga sudah dianalisa dengan baik menyerupai inflasi dan resiko kerusakan produk. Kaprikornus kedepannya Anda masih sanggup menekan kerugian.

3. Kuncinya Bagaimana Caranya Agar Produk Cepat Berputar


Sebagai seorang produsen, hambatan utama ialah bagaimana menciptakan produk cepat berputar. Anda sanggup membuka banyak sekali macam penawaran mulai dari membuka sistem dropshipper, membuka affiliate dan lainnya supaya produk cepat hingga ke tangan konsumen.

Yang Perlu Dipersiapkan Oleh Pelaku UMKM


Setelah mengetahui arti masing-masing istilah tersebut di atas, makan para pelaku UMKM harus mulai mempersiapkan produknya, mulai dari kualitas yang konsisten dengan adanya sistem baku produksi yang baik, adanya quality control yang akan menjadi jaminan konsistensi kualiatas produk, pengembangan kapasitas produksi dengan teknologi yang lebih efisien, legalitas yang lengkap yang menjamin bahwa produk yang diproduksi dan diedarkan ialah produk yang legal dan mempunyai ijin yang lengkap.

Pelaku UMKM pun harus sanggup menciptakan price list produk yang telah mengakomodasikan harga jual publish, harga toko, harga distributor dan harga ex pabrik. Dalam kaitannya dengan distribusi produk, pelaku UMKM juga dituntut untuk memilki packaging distribusi (carton box) yang akan melindungi produk ketika dalam transportasi maupun dalam penyimpanan.

Demikian apa yang sanggup kami sharing hari ini, semoga bermanfaat terutama bagi pelaku UMKM yang belum memahaminya. Sukses!

Subscribe to receive free email updates:

ADS