ADS

Memilih Media Promosi Brand

Menentukan Media Promosi Brand

Sebuah goresan pena dari Adi Kurniawan Yusup, S.E. (Senior Business Analyst, SLC MARKETING, INC.) di bawah ini akan memperlihatkan citra betapa pentingnya para pelaku UMKM untuk memahami media promosi yang akan mereka pilih dalam melaksanakan promosi yang efektif.
 
Menentukan Media Promosi dengan CDI dan BDI.

“Menurut saya, promosi perusahaan ini melalui koran lebih efektif”, ujar salah seorang karyawan perusahaan di divisi pemasaran. “Saya tidak setuju, berdasarkan saya, promosi perusahaan melalui ekspo lebih efektif dan cocok bagi perusahaan”, timpal dari karyawan lainnya. Menentukan media promosi yang paling tepat, kerap kali menjadi permasalahan tersendiri di suatu perusahaan. Mengapa? Karena promosi mempunyai keterkaitan dengan penjualan. Secara umum, penggunaan media promosi yang sempurna akan menciptakan produk perusahaan semakin dikenal dan memperlihatkan dampak nyata bagi penjualan.

Seringkali, media promosi yang dipakai oleh suatu perusahaan bukan hanya terdiri dari satu jenis melainkan beberapa jenis. Contohnya: Cleo yang mempunyai positioning di pasar sebagai air murni, melaksanakan promosi bukan hanya melalui media massa (televisi dan billboard) melainkan juga melalui event–event bazzar yang diselenggarakan. Apa tujuannya? Tujuannya semoga perusahaan sanggup menjangkau setiap orang yang menjadi sasaran pasarnya lantaran satu media saja belum tentu sanggup memperlihatkan dampak tersebut.

Untuk menentukan media promosi apa yang paling tepat, suatu perusahaan perlu mempunyai perencanaan media. Perencanaan media ialah suatu proses untuk mengambil keputusan media manakah yang cocok dengan tipe bisnis dan kondisi perusahaan ketika ini. Sebelum menentukan media mana yang akan digunakan, perusahaan perlu mengetahui bagaimana kondisi penjualan produk perusahaan tersebut di suatu wilayah semoga perusahaan sanggup mengambil keputusan yang sempurna dalam menentukan media komunikasi yang digunakan. Metriks yang dipakai untuk menganalisa hal tersebut ialah Category Development Index (CDI) dan Brand Development Index (BDI).

Category Development Index (CDI) ialah suatu indikator angka tingkat konsumsi relatif pada suatu wilayah pasar dari suatu kategori produk tertentu. CDI sanggup dirumuskan sebagai berikut:

Contoh: Suatu negara mempunyai tingkat konsumsi susu olahan sebanyak 10 juta liter susu olahan per tahun dan jumlah rumah tangga di negara itu ialah sebanyak 50 juta. Apabila total konsumsi susu olahan di provinsi Jawa Timur sebesar 1 juta liter susu per tahun dan jumlah rumah tangga di provinsi Jawa Timur sebesar 20 juta maka nilai CDI-nya ialah (1 juta : 10 juta dibagi 20 juta : 50 juta) dikali 100 yaitu 25. Nilai CDI ini pertanda bahwa rata-rata rumah tangga di provinsi Jawa Timur mengonsumsi susu 25% dari konsumsi rata-rata nasional.

Brand Development Index (BDI) ialah suatu indikator angka dari perkembangan suatu merek tertentu pada suatu pasar relatif terhadap pasar lainnya dimana merek itu dijual. BDI merupakan perbandingan antara penjualan suatu merek di suatu wilayah dibanding penjualan keseluruhan dan populasi di suatu wilayah dibanding populasi keseluruhan.

Contoh: Penjualan Produk Merek X di Surabaya sebesar 5 juta rupiah. Total penjualan di Indonesia sebesar 500 juta rupiah. Total populasi Surabaya ialah 10 juta penduduk dan total populasi Indonesia ialah 200 juta penduduk. Nilai BDI sanggup dihitung sebagai berikut: (5 juta : 500 juta) dibagi dengan (10 juta : 200 juta) dikali 100 yaitu 20. Nilai BDI yang rendah pertanda bahwa promosi yang dilakukan ketika ini masih belum efektif baik sanggup disebabkan oleh internal seperti: kualitas tenaga pemasaran maupun eksternal yaitu: tingkat kompetisi yang tinggi.

Setelah mengetahui tingkat CDI dan BDI, perusahaan sanggup menentukan seni administrasi promosi untuk produk yang dijual. Perusahaan biasanya melaksanakan promosi secara gencar untuk kategori produk yang mempunyai nilai CDI dan BDI yang tinggi (lebih dari 100). Media promosi yang dipakai biasanya ialah promosi Above The Line (media massa). Untuk kategori produk yang mempunyai nilai CDI dan BDI yang rendah (kurang dari 100), perusahaan tetap memakai media massa hanya untuk menyebabkan merk awareness namun promosi Through The Line (sosial media, website) dan Below The Line (mengikuti event, personal selling) lebih diutamakan. Setelah mengetahui media promosi yang tepat, perusahaan tentunya wajib menghitung kembali biaya promosi yang akan dikeluarkan dengan beracuan pada anggaran promosi yang telah ditetapkan kemudian menciptakan konten promosi yang menarik sesuai dengan sasaran market yang dituju. (Adi Kurniawan Yusup, S.E.)
 
Menentukan Mdia Promosi Brand yang Tepat.
 
Apa yang ditulis oleh Adi Kurniawan Yusuf, SE di atas memperlihatkan citra bahwa sebelum melaksanakan upaya promosi apalagi promosi yang berbayar, kita perlu mempunyai suatu metode analisa yang menjadi dasar pengambilan keputusan kita terhadap pemilihan media promosi yang akan kita lakukan. Semua itu dilakukan semoga setiap pengeluaran anggaran promosi kita terukur dan efektif.

Saat ini media konvensional telah tergantikan oleh dominasi media umum dan media online yang  mulai sedikit banyak juga telah digeser oleh media sosial. Dominasi facebook dan instagram harus menjadi pertimbangan dalam melaksanakan promosi selain juga media yang digelar oleh pesaing facebook, yaitu Google dan group medianya menyerupai Google + dan YouTube. Semua mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, namun animo menjadi sangat penting untuk diperhatikan.

Kita tidak akan membahas promosi melalui media umum yang tidak berbayar, melainkan promosi melalui media umum yang berbayar menyerupai face book ads dan google adwork. Kedua provider promosi tersebut benar-benar telah memudahkan kita untuk melaksanakan promosi dengan sangat efisien dan efektif lantaran kita sanggup menentukan segmen pasar kita dan sekaligus sasaran pasar kita, bahkan diadaptasi dengan budget kita.

Pemahaman kita terhadap segmentasi pasar, sasaran pasar dan posisitioining ialah sebuah keharusan, memahami CDI dan BDI di atas juga sangatlah penting semoga semua upaya promosi kita tetap terukur.

Ketika media yang tersedia ketika ini sangat memudahkan kita, bukan berarti kita justru sanggup trial and error melainkan harus berpikir lebih optimal bagaiman dengan biaya yang minimal kita sanggup mendapat hasil yang sangat maksimal. Pemahaman mengenai product knowledge dan positioning akan membantu kita dalam membangun pesan promosi yang sempurna bagi sasaran market. Format pesan yang berupa audio visual ketika ini menjadi lebih banyak didominasi baik di facebook maupun di instagram, bahkan di media umum yang lain.

Ketika kita sudah siap dengan bahan atau pesan promosi maka pemilihan media promosi yang sempurna akan banyak membantu efektivitas pemasaran dan penjualan. Sukses!
 
 

Subscribe to receive free email updates:

ADS