Nah, di tempat Pelabuhan Benoa Bali terdapat sebuah restoran ibarat itu yang boleh jadi rujukan anda. Suasana restoran mengelilingi kolam luas ibarat danau yang terhubung dengan maritim Pelabuhan Benoa. Disekitarnya terdapat hutan bakau (mangrove) yang luas dan rindang.
Selain suasana yang unik dan menyenangkan, hidangan yang disajikan restoran ini juga sedap dan pas dilidah. Umumnya hidangan yang dihidangkan yakni Chinese Seafood. Disini juga disediakan gazebo-gazebo private untuk lesehan, dan terletak persis di pinggir kolam. Pengguna private gazebo dikenakan biaya 100 ribu rupiah kalau harga total pesanan masakan anda kurang dari 500 ribu rupiah.
Di restoran ini tentu saja anda diijinkan memancing - dengan alat pancing anda sendiri atau menyewanya dari restoran. Ikan yang berhasil dipancing akan ditimbang, dan anda harus membayar harga per kilogram sesuai jenis masakan yang memakai ikan anda sebagai bahannya - bukan dengan harga per kilogram ikan mentah.
Oh ya, anda juga tak diijinkan melepaskan ikan yang sudah terpancing oleh kail, dan anda akan "dijaga" oleh seorang staf mereka yang khusus menemani anda selama memancing. Makara jangan keburu bahagia dulu kalau ada ikan yang terpancing. Pernah penulis makan berdua plus sanggup hasil tangkapan pancingan sekitar 3 kilogram, total jadi harus membayar hampir 1 juta rupiah.
Setelah itu, penulis nggak berani lagi makan sambil mancing - mahalan hasil pancingan daripada harga pesanan masakan itu sendiri.
Penasaran ? Nama restorannya "Warung Akame", lokasinya terdapat di tempat Pelabuhan Benoa (bukan Tanjung Benoa), kalau dari arah Patung Dewa Ruci maka anda harus menuju tempat Sanur - lalu belok kanan di perempatan lampu merah pertama, memasuki Jl. Pelabuhan Benoa.
Kebetulan lokasi restoran terletak sehabis pos penjagaan pelabuhan, jadi anda diharuskan membayar karcis beberapa ribu rupiah, dan lokasi restoran hanya beberapa puluh meter disebelah kiri jalan sehabis pos penjagaan. Restoran buka mulai jam 10 pagi hingga jam 10 malam.
Selamat berwisata masakan sambil menikmati keindahan alam.
Foto: Cumi Telur Asin.